Perencanaan Kurikulum Perencanaan Program Kelas Khusus Cerdas Istimewa CI

131 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa mekanisme penyeleksian guru CI di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mufakat dengan otoritas berada di tangan Kepala Sekolah. Tidak ada pelibatan para ahli di saat mekanisme penyeleksian ini sehingga dimungkinkan guru yang mengajar di kelas khusus Cerdas Istimewa CI akan menemui beberapa hambatan dalam menghadapi peserta didik cerdas istimewa dikemudian hari.

c. Perencanaan Kurikulum

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan Tim Dosen AP UPI, 2011: 190. Kurikulum di kelas khusus Cerdas Istimewa CI SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta memiliki kurikulum yang berbeda dengan kelas reguler. Eko Supriyanto 2012: 47 menegaskan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan layanan bagi peserta didik Cerdas Istimewa CI secara umum dilakukan dengan menyelenggarakan perancangan kurikulum yang berdifirensiasi. Kurikulum berdiferensiasi ini diwujudkan dalam bentuk kurikulum CI Cerdas Istimewa di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta. Kurikulum CI ini dikembangkan oleh sekolah dengan tanpa mengabaikan kurikulum standar nasional. Hal ini senada dengan pernyataan Gunarsa dalam Munandar 1982: 31 bahwa kurikulum pada pendidikan khusus hendaknya tidak terlepas dari kurikulum dasar yang diberikan pada pendidikan reguler. Pengembangan kurikulum CI ini dalam rangka sekolah memberikan fasilitas terhadap potensi, bakat dan minat yang dimiliki peserta didik cerdas istimewa. Sebagaimana yang 132 diungkapkan oleh Supriyanto 2012: 52-53 bahwa kurikulum untuk anak cerdas istimewa dihadirkan untuk memberikan layanan dan tantangan sekaligus untuk memunculkan sejumlah pengalaman pembelajaran yang mendalam. Potensi, bakat dan minat peserta didik kelas khusus Cerdas istimewa CI yang dapat dikembangkan dalam kurikulum CI ini adalah sebagai berikut: 1 Pengembangan sains yang berkaitan dengan Matematika dan IPA 2 Pengembangan seni yang berkaitan dengan bakat dan minat anak-anak CI seperti menari, melukis dan seni vokal. 3 Pengembangan olahraga seperti senam dan renang 4 Pengembangan keterampilan menulis untuk menumbuhkan pola pikir yang kritis dan analitis. Kurikulum CI disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum yang dipilih oleh Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta bersama para pakar yang dihadirkan untuk memberikan masukan maupun evaluasi terhadap draft kurikulum yang telah disusun. Isi kurikulum CI ini merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP untuk kelas III dan Kurikulum 2013 Untuk kelas 1,2,4, 5 dan 6 dilengkapi dengan penjabaran mengenai struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, pedoman pengembangan silabus dan RPP, dan dokumen administratif lainnya. Struktur dan muatan kurikulum CI meliputi substansi pembelajaran yang akan ditempuh oleh peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI selama lima tahun menempuh pendidikan di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta. Kalender pendidikan digunakan sebagai manajer waktu untuk pelaksanaan kurikulum CI. 133 Sedangkan pedoman pengembangan silabus dan RPP dapat digunakan oleh guru kelas khusus Cerdas Istimewa CI dalam menyusun silabus dan RPP untuk peserta didiknya. Berdasarkan hasil penelitian, kurikulum yang dimiliki oleh program CI yakni kurikulum 2013 dirasa tidak cukup untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik kelas CI. Hal ini disebabkan oleh materi yang ada berisi banyak pengulangan. Bagi kelas IV ACI yang pada kelas III menggunakan KTSP, materi saat kelas IV K-13 sudah banyak yang dipelajari di kelas III. Tidak hanya itu, beberapa materi dalam k-13 diulang berkali-kali dalam Tema yang berbeda. Sebagai contoh, materi mengenai kolase akan ditemukan di beberapa buku tematik peserta didik kelas IV ACI. Hal ini tidak sejalan dengan hakikat akselerasi sendiri yang dinyatakan oleh Rogers Hidayat Gunawan, 2013: 35 bahwa kurikulum dirancang dengan mengurangi jumlah repetisi dalam proses pembelajaran. Satu hal penting yang tidak disediakan oleh kurikulum CI kelas khusus Cerdas Istimewa CI ini adalah pelayanan konseling bagi peserta didik bekecerdasan istimewa. Hollingworth mengungkapkan Davis, 2012: 9 bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan istimewa akan mengalami kesulitan dalam hal kerentanan emosional, sehingga Hollingworth merekomendasikan adanya konseling sebagai pendidikan emosional bagi anak bekecerdasan istimewa. Hal ini berimplikasi terhadap hambatan yang ditemui oleh guru dalam melakukan pembinaan peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI yang akan dipaparkan pada bahasan selanjutnya. 134

2. Pelaksanaan Program Kelas Khusus Cerdas Istimewa CI