48
F. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kompetensi sebuah masyarakat dan lingkungan sesuai dengan kepentingan politik dan situasi
sebuah negara. Di Indonesia Pendidikan dibagi ke dalam Pendidikan Dasar dan Menengah Dikdasmen dan Pendidikan Tinggi Dikti. Pendidikan dasar sebagai
awalan memasuki dunia pendidikan memiliki peranan penting yang menjadi pondasi bagi penikmat pendidikan atau dapat dikatakan peserta didik untuk
mengenyam jenjang pendidikan yang selanjutnya. Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah
Pertama SMP. Indonesia menetapkan lama studi SD sebesar enam tahun sedangkan SMP tiga tahun. Pada masa 6 tahun pertama inilah kepribadian dan
karakter awal seorang peserta didik mulai terbentuk. Aspek pendidikan karakter mulai ditanamkan disertai dengan tuntutan penguasaan pengetahuan umum yang
berbentuk penguasaan terhadap mata pelajaran. Disadari kemudian perbedaan karakter, kepribadian dan kemampuan peserta didik inilah yang perlu juga
mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Seorang peserta didik di usia dini dapat diidentifikasi perbedaan kemampuannya, salah satunya menggunakan tes
Intelligence Quotient IQ. Tes ini dapat mengaklasifikasikan kecerdasan intelektual anak yang sedikit banyak akan berpengaruh pada kebutuhan
pendidikannya. Melalui tes ini seorang peserta didik dapat diidentifikasi menjadi genius, very superior, superior, bright, normal, maupun under normal. Masing-
masing peserta didik yang teridentifikasi ini harus diberikan perlakuan yang berbeda dalam pemenuhan kebutuhannya. Kelas reguler yang selama ini umum
49 diselenggarakan di dunia pendidikan nyatanya hanya dapat menampung peserta
didik dengan kategori normal, bright hingga superior. Sedangkan untuk peserta didik yang under-normal diperlukan sebuah kelas khusus yang selama ini dikenal
dengan kelas luar biasa. Sama halnya dengan kategori peserta didik very superior dan genius yang juga memerlukan sebuah kelas khusus untuk mengoptimalkan
potensi yang dimilkinya. Salah satu kelas yang diperuntukkan untuk menampung peserta didik seperti ini adalah kelas khusus Cerdas Istimewa CI.
Untuk menyelenggarakan pendidikan yang dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik cerdas istimewa diperlukan sebuah pengelolaan atau
manajemen. Di dunia pendidikan istilah pengelolaan atau manajemen ini dikenal dengan manajemen pendidikan yang memiliki delapan bidang garapan,
diantaranya manajemen kurikulum, peserta didik, husemas, personalia, organisasi, fasilitas, pembiayaan, dan sistem informasi atau ketatalaksanaan. Hubungannya
dengan kelas khusus Cerdas Istimewa CI yang telah disampaikan sebelumnya, peneliti akan berfokus pada pembahasan mengenai pengelolaan program kelas
khusus Cerdas Istimewa CI pada komponen peserta didik, guru dan kurikulum. Ruang lingkup yang akan menjadi bahasan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program kelas khusus Cerdas Istimewa CI. Untuk dapat memperjelas kerangka berpikir penulis, penulis menyediakan bagan sebagai
berikut :
50 Gambar 1. Kerangka Berpikir
G. Pertanyaan Penelitian