Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

54 kelas khusus Cerdas Istimewa CI di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta yang akan dijabarkan pada bahasan selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pekerjaan penelitian yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian. Sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Lofland Lofland dalam Moleong, 2009: 157. Djunaidi Fauzan 2012: 164 menyatakan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik kondisi yang alami, sumber data primer, dan lebih banyak pada teknik observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara menurut Moleong 2009: 186 merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara sebagai teknik utama pengumpulan data. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam terkait penelitian yang bersangkutan Sugiyono, 2007: 317. Haris 2013: 31 menambahkan bahwa bentuk-bentuk wawancara ada tiga yaitu: 1 wawancara terstruktur, di sini fungsi peneliti sebagian besar hanya mengajukan pertanyaan dan subjek penelitian hanya bertugas menjawab 55 pertanyaan saja, 2 wawancara semi terstruktur yaitu peneliti diberi kebebasan sebebas-bebasnya dalam bertanya dan memiliki kebebasan dalam mengatur alur dan setting wawancara, 3 wawancara tidak terstruktur memiliki kelonggaran dalam banyak hal termasuk dalam pedoman wawancara. Wawancara terstruktur pada penelitian ini dilakukan kepada koordinator program dan kepala sekolah untuk mendapatkan data terkait pengelolaan program bagi anak kelas khusus Cerdas Istimewa CI di SD Negeri Ungaran Yogyakarta mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan program. Wawancara terstruktur ini juga dilakukan kepada guru kelas khusus Cerdas Istimewa CI yang berjumlah tiga orang untuk mendapatkan data mengenai perencanaan guru, kurikulum dan pelaksanaan program. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan kepada orang tua dan peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI terkait karakteristik peserta didik bekecerdasan istimewa. 2. Observasi Djunaidi Fauzan 2012: 165 mengemukakan bahwa observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut Marshall dalam Sugiyono, 2010: 64. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program bagi anak kelas khusus Cerdas Istimewa CI di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta untuk 56 memperoleh data mengenai kegiatan pelaksanaan kurikulum dan kegiatan pembinaan peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI. 3. Studi Dokumen Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, manfsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong, 2009:217. Sugiyono 2007: 329 mendefinisikan dokumentasi sebagai catatan peristiwa yang sudah berlalu. Bentuk dari dokumen meliputi materi bahan seperti: fotografi, video, film, memo, surat, diary, rekaman kasus klinis, dan sebagainya yang dapat digunakan sebagai bahan informasi penunjang Djunaidi Fauzan , 2012: 199. Lebih lanjut Guba Lincoln Moleong, 2009: 217 mengungkapkan alasan untuk menggunakan dokumen, yaitu : a. Dokumen dan records digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong b. Berguna sebagi bukti untuk suatu pengujian c. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks d. Record relatif lebih murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicaridan ditemukan e. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi f. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluastubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Studi dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan memperoleh atau menghimpun dokumen-dokumen atau data-data fisik tentang pengelolaan program bagi anak kelas khusus Cerdas Istimewa CI di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta yaitu: a. Profil SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta 57 b. Profil kelas khusus Cerdas Istimewa CI di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta c. SK Walikota Yogyakarta mengenai kelas khusus Cerdas Istimewa CI d. Dokumen proses seleksi peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI. e. Data peserta didik kelas khusus IQ, Bakat Minat, hasil tes masuk. f. Laporan Pertanggungjawaban Seleksi Peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI. g. Buku Induk peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI. h. Buku Raport peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI. i. Dokumen Seleksi guru yang mengajar di kelas khusus Cerdas Istimewa. j. Dokumen kurikulum kelas khusus Cerdas Istimewa CI k. Dokumen Pembinaan dan Pengembangan guru peserta didik kelas khusus Cerdas Istimewa CI

E. Instrumen Penelitian