8 pembelajaran, kita bisa mengetahui bahwa kita memberikan
pembelajaran yang berkualitas manakala kita menemukan para mahasiswa belajar dengan rajin dengan ceria dan belajar secara
mandiri, berdiskusi matakuliah yang telah dipelajari, mau terlibat dalam proses diskusi atau menunjukkan temuan ilmiah dalam sebuah proses
perkuliahan. Itulah konsep perkuliahan yang menyenangkan, yang nota bene dari karakteristik perkuliahan yang menyenangkan.
3. Kelengkapan Feature Versus Mutu
Tak selamanya kelengkapan sebuah produk merupakan indikasi kebermutuan. Kelengkapan adalah segala sesuatu yang di
tanamkan atau di simpan pada sebuah produk yang di buat dalam rangka menarik orang - orang yang akan di tuju sebagai pengguna
produk tersebut. Misalnya, pengetahuan atau keterampilan yang terdapat pada kurikulum dan di ajarkan pada mahasiswa merupakan
feature kelengkapan sebuah program pendidikan. Sebuah program studi mungkin akan mengatakan bahwa memiliki laboratorium yang
sangat lengkap, atau memiliki fasilitas toserba yang sangat besar, atau memiliki lab komputer yang hebat. Keduanya itu bukanlah mutu,
namun feature atau kelengkapan. Pendapat ini diperkuat oleh Tribus 1995: 21 -22 bahwa “ In the application of quality priciples, it important
to distinguish between the concepts o feature and quality. Feature are what you put into the product to distinguish it from other products and
to appeal to the people for whom the product is intended. ... Quality, on the other hand, has to do with the way the features are delivered.”
Pengertian yang berbeda diketengahkan oleh Juran 1992., bahwa mutu dengan istilah kelengkapan product feature dan tidak
ada cacat produk freedom from deficiencies. Terkait dengan feature,
9 Juran menyatakan 1992: 9 bahwa semakin baik feature suatu produk,
maka mutu semakin baik. Demikian pula menurut Gasperz 2005 yang mengelompokkan feature sebagai salah satu dimensi dari mutu.
Mutu adalah segala sesuatu yang terkait dengan bagaimana semua kelengkapan itu dijalankan, dimanfaatkan, dipelihara demi
menunjang pencapaian tujuan kurikuler. Laboratorium bisa saja tidak terpelihara, peralatan tidak bisa digunakan karena rusak.
4. Menerapkan Total Quality dalam Perkuliahan
Perlu disadari bahwa konsep mutu terpadu total di setiap lembaga berbeda-beda. Sejatinya mutu terpadu merupakan filosofi
manajemen yang memadukan teori, prinsip, prosedur, dan perangkat- perangkat. Teori-teori bisa kita temukan dari Deming, Juran, Ishikawa,
dan banyak lagi. Secara singkat, ide dasar dari penerapan manajemen mutu terpadu dalam perkuliahan adalah meningkatkan mutu akan
memuaskan pelanggan dan membuat lembaga menjadi lebih efektif. Proses perkuliahan yang dijalankan seorang dosen adalah
sebuah proses yang memadukan semua pihak, termasuk mahasiswa, dalam
sebuah aktivitas
interaktif diantara
mereka dengan
mentransformasi sejumlah sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran berjalan efektif. Perkuliahan yang bermutu adalah
perkuliahan yang didasarkan pada upaya pemenuhan harapan semua pengguna layanan perkuliahan baik internal ataupun eksternal. Maka
dari itu, perkuliahan yang bermutu haruslah mampu menjawab semua keinginan, kebutuhan, dan kepuasan semua pelanggan. Dari sisi
kelembagaan, perkuliahan yang efektif adalah perkuliahan yang dijalankan dalam rangka mencapai visi lembaga. Sedangkan dari sisi
mahasiswa, perkuliahan adalah proses yang memberikan kenyamanan