Prinsip Pembelajaran Praktikum URAIAN MATERI 1. Pengertian Pembelajaran Praktikum
221 apa yang di lihat, dengar dandi katakan, 90 dari apa yang di katakan
dan lakukan. Artinya mahasiswa bisa menyerap informasi paling banyak pada saat ia melakukan atau mempraktekkan materi yang
diterimanya. Handy, 2005:72.Pembelajaran praktek merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk melatih ketrampilan kognitif
maupun motorik skill. Ketrampilan mahasiswa akan terbentuk jika mahasiswa dibiasakan melakukan atau mengerjakan learning by
doing, melalui kegiatan praktek di bengkel atau di laboratorium. Semakin sering mahasiswa melakukan pekerjaan, maka akan semakin
terampil mahasiswa tersebut dalam menghadapi pekerjaan. Menurut Charles M. Reigeluth, Alison A. Carr Chellman
2009:43-44 pembelajaran memiliki beberapa prinsip penting yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
di kelas teori atau di bengkellaboratorium praktekpraktikum. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prinsip demonstrasi, belajar akan terjadi saat peserta didik mengamati sebuah peragaan atau demonstrasi
b. Prinsip aplikasi, belajar akan terjadi saat peserta didik menggunakan pengetahuan yang baru diperoleh
c. Prinsip berpusat pada tugas, belajar akan terjadi saat peserta didik melaksanakan tugas dalam strategi pembelajaran
d. Prinsip aktivasi, belajar akan terjadi saat peserta didik secara aktif membangun pengetahuan dan pengalaman
e. Prinsip integrasi, belajar akan terjadi saat peserta didik mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam
kehidupan sehari-hari.
222 Sedangkan menurut Sanjaya 2008:30 menjelaskan prinsip
pembelajaran praktek yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran praktek adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada mahasiswa, prinsip ini mengandung makna
bahwa mahasiswa sebagai subyek dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran praktek diukur dari sejauh mana
mahasiswa aktif
mencari dan
menemukan dan
mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri. Dalam hal
ini menekankan
proses sebagai
makna dalam
pembelajaran. b. Belajar dengan melakukan, prinsip ini mengandung makna
bahwa belajar tidak hanya duduk dan mendengarkan, namun belajar adalah proses beraktivitas, belajar dengan berbuat
learning by doing. Tujuan belajar dengan beraktivitas adalah agar mahasiswa mendapatkan pengetahuannya tidak hanya
sekedar dari dosen, namun mahasiswa memperoleh pengetahuannya melalui proses pengalaman belajar, sehingga
pengetahuan yang didapat akan lebih bermakna. c.
Mengembangkan kemampuan sosial, manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, yang berarti bahwa manusia dari lahir
sampai akhir hayatnya akan membutuhkan komunikasi dan bantuan dari orang lain. Proses pembejaran praktek dilakukan
secara berkelompok, setiap kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 4 orang, mereka bekerja bersama-sama untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan topik materi yang dipraktekkan. Dengan demikian mahasiswa melakukan proses
sosialisasi diantara
mereka, mereka
saling berbagi
223 pengetahuan dan pengalaman, sehingga masalah-masalah
yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama. d. Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah, rasa ingin
tahu merupakan salah satu fitrah yang dimiliki oleh manusia. Proses pembelajaran yang dapat melatih kepekaan dan
keingintahuan akan memberikan hasil yang baik dan lebih bermakna dibandingkan dengan proses pembelajaran dari rasa
terpaksa. e.
Mengembangkan ketrampilan
pemecahan masalah,
pembelajaran praktek
adalah proses
berfikir untuk
memecahkan masalah. Semakin banyak permasalahan yang dapat diselesaikan pada saat praktikum akan semakin banyak
pengalaman dan pengetahuan yang didapatkannya. Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki mahasiswa
akan meningkatkan kemampuan mahasiswa tersebut dalam memecahkan permasalahan yang dihadapai pada setiap
kegiatan praktek di bengkel maupun di laboratorium. f.
Mengembangkan kreativitas mahasiswa, pembelajaran praktek dilakukan di bengkel maupun di laboratorium dengan
menggunakan berbagai peralatan dan bahan. Produk dari kegiatan praktikum mahasiswa dapat berupa produk atau jasa.
Yang berupa produk misalnya mahasiswa praktek membuat ramuan obat, membuat kue dengan rasa yang lezat dan tekstur
menarik, membuat benda tirus, dll. Sedangkan yang berupa jasa, misalnya service dan perbaikan kendaraan bermotor, alat-
alat elektronik, dsb. Proses pengerjaan praktek tersebut diperlukan kreativitas mahasiswa agar pengerjaannya cepat,
224 tepat, teliti, dan efisien sehingga menghasilkan produk yang
memenuhi kriteria standar. g. Belajar sepanjang hayat, perkembangan teknologi demikian
cepat, sementara fasilitas laboratorium dan bengkel di sekolahfakultas selalu terlambat proses regenerasinya.
Dengan demikian ilmu dan ketrampilan yang didapat dengan menggunakan fasilitas yang ada, perlu terus diupdate, agar
relevan dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan dunia kerja. Hal ini akan terwujud jika mahasiswa selalu dan selalu
belajar, belajar dan belajar terus sepanjang hayat.