Tahap Aplikasi Ide Tahap Reviu Perubahan Id

78 11 19 2007 11 19 2007 12 12 PROSEDUR PEMBELAJARAN PROSEDUR PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME KONSTRUKTIVISME Penggalian ide Reviu perubahan ide Membandingkan dengan ide sebelumnya Driver dalam Fraser dan Walberg, 1995 Review konsep baru, sekaligus membandingkan dengan konsep awal. Kembali ke hal. 7 Model pembelajaran konstruktivistik membantu mahasiswa menginternalisasi dan mentransformasi konsep-konsep baru. Transformasi terjadi dengan menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk struktur kognitif baru. Pandangan ini tidak melihat pada apa yang dapat diungkapkan kembali atau apa yang dapat diulang oleh mahasiswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dengan cara menjawab soal-soal tes sebagai perilaku imitasi, melainkan pada apa yang dapat dihasilkan, didemonstrasikan, dan ditunjukkan dari hasil pembetukan konsep barunya.

5. Strategi Pembelajaran Konstruktivisme

Aplikasi model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran diuraikan pada bagian ini. Pada strategi pembelajaran tatap muka secara umum terdiri dari tiga bagian, yaitu; a pembelajaran pendahuluan, 2 pembelajaran inti, dan 3 penutup. Masing-masing bagian dapat dimasukkan langkah-langkah pembelajaran konstruktvistik sebagaimana dijelaskan di atas. Pada pembelajaran pendahuluan dapat dimanfaatkan untuk melakukan orientasi dan 79 penggalian ide yang tujuannya untuk mengetahui prakonsepsi mahasiswa. Pada pembelajaran inti, yang merupakan porsi terbesar dari seluruh kegiatan pembelajaran, dapat dimanfaatkan untuk melakukan restrukturisasi ide yang akan digunakan sebagai pijakan dalam melakukan perbaikan konsep yang sedang dipelajari. Langkah evaluasi pada akhir proses restrukturisasi ide akan melakukan penilaian apakah ide-ide yang dikembangkan sudah mendekati konsep ilmiah yang sesungguhnya. Langkah selanjutnya dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ide-ide yang baru saja dipelajari untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dijumpai. Langkah ini dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap materikonsep-konsep ilmiah yang baru saja dipelajari. Pada bagian penutup, dosen bersama mahasiswa melakukan “reviu perubahan ide” untuk membandingkan ide yang telah dipelajari dengan ide awal yang muncul pada saat penggaian ide. Dalam pembelajaran yang dilakukan di luar kelas non tatap muka langkah-langkah restrukturisasi ide dan aplikasi ide dapat terus dilakukan. Perbedaannya, pada pembelajaran non tatap muka mahasiswa akan belajar tanpa pengawasan dosen. Tugas belajar dapat disiapkan oleh dosen secara tersetrktur sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh dosen, dapat juga dilakukan secara mandiri sesuai minat masing-masing mahasiswa. Untuk memperjelas pemahaman anda terhadap strategi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme serta metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran dapat dilihat pada bagan-bagan di bawah ini.