Karakteristik Pembelajaran Praktek URAIAN MATERI 1. Pengertian Pembelajaran Praktikum

225 a. Tingkatan pengenalan recognition, pada tingkatan ini mahasiswa belum melakukan pekerjaan. Mahasiswa belum diharapkan melakukan pekerjaan tanpa bimbingan dan bantuan yang ekstensif, sehingga pada tingkatan ini mahasiswa baru mendapat petunjuk dan pengarahan dari instruktur tentang situasi bengkel beserta peralatannya dan prosedsur kerja. b. Tingkatan kemampuan terbatas limited proficiency level pada tingkatan ini mahasiswa telah melakukan pekerjaan dengan bimbingan dan petunjuk instruktor. Dengan latihan itu mahasiswa diharapkan telah dapat memperhatikan dan menganalisis kecakapannya untuk melakukan tugas-tugas dalam praktek. c. Tingkatan kemampuan proficiency level pada tingkatan ini mahasiswa telah dapat melakukan tgas-tugas sendiri. Dengan demikian mahasiswa telah mempunyai pengalaman terbatas dan telah mengetahui persyaratan-persyaratan untuk pengerjaan tugas-tugas praktek. d. Tingkatan analisis analytical level, pada tingkatan ini mahasiswa telah mendapatkan “bentuk kerja”, mereka telah mampu bekerja dan mengaplikasikan kemampuannya ke dalam bentuk pekerjaan yang lain. Untuk mencapai tingkatan kemampuan tersebut pembelajaran dilakukan dalam bentuk praktikum di bengkel, laboratorium, dan lapangan, dan membutuhkan seperangkat peralatan dan bahan praktikum. Dengan demikian pembelajaran praktikum mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran teori di kelas. Karakteristik pembelajaran praktikum tersebut adalah: 226 a. Pembelajaran praktikum menggunakan pendekatan berbasis kompetensi, artinya pembelajaran dilakukan dalam rangka membentuk kompetensi mahasiswa sesuai dengan standar kompetensi masing-masing program studi. b. Pembelajaran melalui tahapan a pendahuluan yang berisi kegiatan deskripsi singkat, relevansi, dan tujuan pembelajaran, b penyajian yang beriksi kegiatan penjelasan singkatshop talk, demonstrasi atau memberi contoh, dan latihan atau kegiatan praktikum, c evaluasi, umpan balik, dan tindak lanjut. c. Menggunakan seperangkat lembar kerja job sheet, lembar percobaan exsperiment sheet, lembar observasi monitoring kegiatan observation sheet. d. Penilaian menggunakan standar kriteria kompeten-belum kompeten, lulus-belum lulus.

4. Strategi Pembelajaran Praktek

a. Pemilihan Metode

Telah dibahas didepan bahwa pembelajaran praktikum memerlukan tahapan-tahapan pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pada tahap penyajian yang dilakukan olehdosen terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat atau shop talk. Adapun kegiatandosen atau instruktor pada tahap ini adalah : 1 mengecek kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan praktek, 2 kesempatan untuk menekankan pentingnya keselamatan kerja, 3 waktu untuk melakukan demonstrasi, 4 kesempatan menjelaskan penggunaan alat dan peralatan secara khusus, 5 kesempatan untuk memberikan butir- butir kunci pokok yang akan dinilai seawal mungkin Leighbody, 1987. 227 Dalam menyampaikan shop talk instruktur diharapkan dapat memberikan penjelasan secara jelas, memberikan contoh-contoh ketrampilan dengan benar. Dengan demikian instruktur harus mampu menampilkan dan menguasai jenis ketrampilan dari setiap materi yang dipraktekkan. Mills 1977 pembelajaran praktek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penjelasan singkat, demonstrasi, dan pelaksanaan praktek. Dalam hal ini penjelasan singkat dan demonstrasi merupakan inti dari shop talk. Adapun waktu yang digunakan untuk memberi shop talk maksimal lima belas menit diberikan pada waktu awal kegiatan praktek Leighbody, 1987. Ada beberapa tahap yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran praktek ketrampilan. Tahap-tahap tersebut adalah: 1 langkah persiapan, meliputi persiapan instruktur dan motivasi mahasiswa untuk menerima materi pembelajaran, 2 langkah penyajian, 3 langkah kegiatan inti, yaitu praktek, dan 4 langkah penilaian testing. Sedangkan Mills 1987 menambahkan langkah- langkah dalam mengajar ketrampilan meliputi: 1 menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan, 2 analisis ketrampilan secara detail dan catat operasi dan urutannya, 3 demonstrasikan ketrampilan tersebut disertai dengan penjelasan singkat, berikan butir-butir kunci serta bagian-bagian yang sukar, 4 meminta mahasiswa mencoba sendiri dengan pengawasan dan bimbingan, 5 memberi penilaian terhadap usaha mahasiswa. Untuk mempelajari ketrampilan diperlukan strategi belajar sambil bekerja learning by doing artinya melibatkan aktifitas mahasiswa sebanyak mungkin, agar pengetahuan dan ketrampilan dapat diserap sebanyak banyaknya. Berikut diberikan ilustrasi