Menerapkan Total Quality dalam Perkuliahan

10 dan rasa percaya diri akan semua harapan dan keinginannya bisa terwujud. Termasuk juga para pengguna lulusan. Masyarakat, industry atau stake holder lainnya pasti menghendaki perkuliahan yang dijalankan dosen adalah proses yang membekali lulusan calon pekerja dan kompetensi yang dibutuhkan mereka ketika berada di dunia kerja. Ada beberapa karakteristik dalam menerapkan manajemen mutu terpadu dalam perkuliahan. Karakteristik ini diadaptasi dari sebuah artikel karya Parker dkk. 1995 adalah sebagai berikut : 1 Berorientasi pada mahasiswa. Hal ini mensyaratkan para dosen berperan sebagai pelayan para mahasiswa. Dosen harus fokus pada kebutuhan dan kepuasan para mahasiswa ketika membuat keputusan. Mekanisme menggali keinginan dan kepuasan para mahasiswa akan mengarahkan dosen dalam membuat keputusan. 2 Partisipasiteam. Kebersamaan sangat dibutuhkan dalam mendidik para mahasiswa. Semua warga perguruan tinggi, termasuk para mahasiswa, dituntut untuk bekerja sama dalam menghasilkan perkuliahan yang berkualitas. Mereka harus memahami bahwa semua aktivitas yang mereka lakukan di kampus, akan sangat berkaitan dan saling menunjang demi pencapaian tujuan kurikuler. 3 Perbaikan berkelanjutan. Ide besarnya adalah bahwa perguruan tinggi harus terus menerus mencapai kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan, dosen harus belajar dari pengalaman kemarin dan terus melakukan perbaikan atas dasar feedback hasil kerja atau performa di masa lalu secara terus menerus. Pepatah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sangat pas untuk menggambarkan konsep perbaikan berkelanjutan ini. 11 4 Berorientasi pada proses. Banyak rujukan yang menyatakan bahwa suatu proses penciptaan barangjasa adalah serangkaian aktivitas yang akan mengarah pada suatu hasil. Setiap proses bisa digambarkan, dipetakan, diukur, dan diperbaiki untuk menghasilkan pembelajaran yang diinginkan. Maka dari itu, dosen bisa meningkatkan proses pembelajaran manakala dosen memahami proses pembelajaran itu sendiri. 5 Keputusan berdasarkan data. Biasanya dosen mengambil keputusan dengan mengacu pada teori-teori pendidikan, atau yang terkait dengan itu. Dan kadangkala satu teori dengan yang lain bisa kontradiktif. Dalam menerapkan manajemen mutu, pengambilan keputusan sebaiknya didasarkan pada data kebutuhan mahasiswa yang kita ambil secara sistematis. 6 Benchmarking. Aktivitas ini sangat penting untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan yang bisa dosen lakukan dalam memperbaiki proses pembelajaran. Data dari praktik terbaik yang dosen rujuk, bisa dijadian sebagai acuan untuk peningkatan proses. 7 Dukungan dari pimpinan. Ada suatu postulat yang menyatakan bahwa mutu terpadu akan berjalan efektif dalam pembelajaran manakala ada dukungan dari pimpinan, baik rektor ataupun dekan sekalipun.

5. Desain Perbaikan Perkuliahan Berkelanjutan

Proses perkuliahan yang berkualitas adalah proses perkuliahan yang berupaya memenuhi harapan para mahasiswa dan membuat mereka puas mengikuti perkuliahan tersebut. Seperti dijelaskan di atas, mereka harus dilibatkan dalam menghasilkan desain perkuliahan yang 12 memenuhi ‘selera’ mereka. Untuk itulah mereka sepatutnya diposisikan sebagai co-dosen PBM di kelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan perkuliahan. Proses perencanaan perkuliahan, secara administratif adalah dokumen silabus perkuliahan. Sebuah silabus yang ideal, adalah silabus yang dikembangkan bersama-sama antara dosen dan mahasiswa. Namun tidak bisa dipungkiri, bila terkait dengan kontent kurikulum pengetahuan dan keilmuan, mahasiswa kurang bisa optimal bisa dilibatkan untuk mengembangkan pohon keilmuan yang akan diajarkan pada mereka. Hanya bila terkait dengan metode mengajar, alat evaluasi, dan hal lain selain konten, nampaknya mereka bisa dilibatkan untuk merencanakan itu semua secara bersama-sama. Bagaimana mahasiswa dilibatkan untuk bersama-sama merencanakan model pembelajaran yang cocok dengan ‘selera’ atau keinginan mereka, -tapi jangan lupa, ada beberapa model yang tidak cocok dengan materi yang akan diajarkan. Termasuk mereka juga bisa dilibatkan dalam membuat skenario detil perkuliahan yang akan dilakukan. Ketika proses berjalan, mahasiswa juga sebaiknya diikutsertakan untuk mengevaluasi atas proses yang telah dan sedang, bahkan akan terjadi. Mereka diharapkan bisa memberikan feedback untuk perbaikan proses di masa yang akan datang, sehingga perkuliahan lebih baik lagi. Berikut siklus upaya berkelanjutan perbaikan perkuliahan.