146 serangkaian ujicoba. Digambarkan dalam bentuk bagan,
hubungan antara komponen sistem
perkuliahan meliputi
masukan input, proses process, keluaran output, dan umpan balik feedback adalah sebagai berikut:
MASUKAN PROSES
KELUARAN
UMPAN BALIK
Bagan 1: Proses Sistem Makna proses sistematis yang lain dapat dikemukakan bahwa
dalam merekonstruksi matakuliah kita mesti mendasarkan diri pada langkah-langkah pemecahan masalah. Menurut Kaufman
1979,p.10 langkah-langkah pemecahan masalah secara
sistematis itu terdiri dari 6 langkah seperti nampak pada bagan berikut:
Identifikasi masalah
kebutuhan
1
Identifikasi syarat dan
alternatif pemecahan
2 Memilih
alternatif pemecahan
masalah 3
Melaksanakan alternatif yang
telah dipilih
4
Mengevalua si hasil
pelaksanaan
5
6 Merevisi
bila perlu
Bagan 2: Langkah-langkah Pemecahan Masalah Secara
147 SistematisBerdasar
bagan tersebut,
langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis meliputi:
1. Identifikasi masalah
2. Identifikasi alternatif pemecahan masalah
3. Memilih alternatif
4. Melaksanakan alternatif yang telah dipilih
5. Mengevaluasi hasil pelaksanaan
6. Merevisi bilamana diperlukan.
C. PRINSIP-PRINSIP REKONSTRUKSI MATAKULIAH
Dalam melaksanakan rekonstruksi matakuliah perlu diperhatikan beberapa prinsip agar hasil perkuliahan setelah rekonstruksi optimal
baik kuantitas maupun kualitasnya. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain: prinsip kesiapan dan motivasi; penggunaan
alat pemusat perhatian; perulangan, partisipasi aktif siswa; umpan balik, dibatasinya materi yang tidak relevan, penilaian autentik dan
berkelanjutan..
1. Kesiapan dan motivasi Readiness and motivation
Prinsip pertama kesiapan dan motivasi menyatakan bahwa jika dalam menyampaikan pesan pembelajaran siswa siap dan
motivasi tinggi hasilnya akan lebih baik. Kesiapan readiness di sini mempunyai makna siap pengetahuan
prasyarat, siap mental, dan siap fisik. Untuk mmengetahui kesiapan siswa perlu diadakan tes prasyarat, tes diagnostik, dan
tes awal. Jika pengetahuan, keterampilan dan sikap prasyarat untuk mempelajari suatu kompetensi belum terpenuhi perlu
diadakan pembekalan atau matrikulasi.
148 Selanjutnya, motivasi adalah dorongan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu, termasuk melakukan kegiatan belajar. Dorongan dimaksud bisa berasal dari dalam diri siswa mapun dari
luar diri siswa. Teknik untuk mendorong motivasi antara lain dengan jalan menunjukkan kegunaan dan pentingnya materi yang
akan dipelajari, kerugiannya jika tidak mempelajari, manfaat atau relevansinya untuk kegiatan belajar di waktu sekarang, di waktu
yang akan datang, dan untuk bekerja di dalam masyarakat. Motivasi juga dapat ditingkatkan dengan memberikan hadiah dan
hukuman reward and punishment.
2. Penggunaan alat pemusat perhatian Attention directing devices
Prinsip kedua penggunaan alat pemusat perhatian. Prinsip ini menyatakan bahwa jika dalam penyampaian pesan pembelajaran
digunakan alat pemusat perhatian, hasil belajar akan meningkat. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa perhatian
yaitu terpusatnya mental terhadap suatu objek memegang peranan
penting terhadap keberhasilan belajar. Semakin memperhatikan semakin berhasil, semakin tidak memperhatikan semakin gagal.
Meskipun penting namun perhatian mempunyai sifat sukar dikendalikan dalam waktu lama difficult to switch off. Perhatian itu
sebentar-sebentar berubah. Karena itu perlu digunakan berbagai alat dan teknik untuk mengendalikan atau mengarahkan
perhatian. Alat pengendali perhatian yang paling utama adalah media seperti gambar, ilustrasi, bagan warna warni, audio, video,
alat peraga, penegas visual, penegas verbal, kecerahan, bentuk yang aneh, dsb. Teknik yang dapat digunakan untuk