Kelengkapan Feature Versus Mutu

9 Juran menyatakan 1992: 9 bahwa semakin baik feature suatu produk, maka mutu semakin baik. Demikian pula menurut Gasperz 2005 yang mengelompokkan feature sebagai salah satu dimensi dari mutu. Mutu adalah segala sesuatu yang terkait dengan bagaimana semua kelengkapan itu dijalankan, dimanfaatkan, dipelihara demi menunjang pencapaian tujuan kurikuler. Laboratorium bisa saja tidak terpelihara, peralatan tidak bisa digunakan karena rusak.

4. Menerapkan Total Quality dalam Perkuliahan

Perlu disadari bahwa konsep mutu terpadu total di setiap lembaga berbeda-beda. Sejatinya mutu terpadu merupakan filosofi manajemen yang memadukan teori, prinsip, prosedur, dan perangkat- perangkat. Teori-teori bisa kita temukan dari Deming, Juran, Ishikawa, dan banyak lagi. Secara singkat, ide dasar dari penerapan manajemen mutu terpadu dalam perkuliahan adalah meningkatkan mutu akan memuaskan pelanggan dan membuat lembaga menjadi lebih efektif. Proses perkuliahan yang dijalankan seorang dosen adalah sebuah proses yang memadukan semua pihak, termasuk mahasiswa, dalam sebuah aktivitas interaktif diantara mereka dengan mentransformasi sejumlah sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran berjalan efektif. Perkuliahan yang bermutu adalah perkuliahan yang didasarkan pada upaya pemenuhan harapan semua pengguna layanan perkuliahan baik internal ataupun eksternal. Maka dari itu, perkuliahan yang bermutu haruslah mampu menjawab semua keinginan, kebutuhan, dan kepuasan semua pelanggan. Dari sisi kelembagaan, perkuliahan yang efektif adalah perkuliahan yang dijalankan dalam rangka mencapai visi lembaga. Sedangkan dari sisi mahasiswa, perkuliahan adalah proses yang memberikan kenyamanan 10 dan rasa percaya diri akan semua harapan dan keinginannya bisa terwujud. Termasuk juga para pengguna lulusan. Masyarakat, industry atau stake holder lainnya pasti menghendaki perkuliahan yang dijalankan dosen adalah proses yang membekali lulusan calon pekerja dan kompetensi yang dibutuhkan mereka ketika berada di dunia kerja. Ada beberapa karakteristik dalam menerapkan manajemen mutu terpadu dalam perkuliahan. Karakteristik ini diadaptasi dari sebuah artikel karya Parker dkk. 1995 adalah sebagai berikut : 1 Berorientasi pada mahasiswa. Hal ini mensyaratkan para dosen berperan sebagai pelayan para mahasiswa. Dosen harus fokus pada kebutuhan dan kepuasan para mahasiswa ketika membuat keputusan. Mekanisme menggali keinginan dan kepuasan para mahasiswa akan mengarahkan dosen dalam membuat keputusan. 2 Partisipasiteam. Kebersamaan sangat dibutuhkan dalam mendidik para mahasiswa. Semua warga perguruan tinggi, termasuk para mahasiswa, dituntut untuk bekerja sama dalam menghasilkan perkuliahan yang berkualitas. Mereka harus memahami bahwa semua aktivitas yang mereka lakukan di kampus, akan sangat berkaitan dan saling menunjang demi pencapaian tujuan kurikuler. 3 Perbaikan berkelanjutan. Ide besarnya adalah bahwa perguruan tinggi harus terus menerus mencapai kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan, dosen harus belajar dari pengalaman kemarin dan terus melakukan perbaikan atas dasar feedback hasil kerja atau performa di masa lalu secara terus menerus. Pepatah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sangat pas untuk menggambarkan konsep perbaikan berkelanjutan ini.