29 mengeksplorasi pikiran, pengalaman, trauma, emosi atau perasaan, dengan
tujuan untuk memperoleh wawasan dan menjernihkan pikiran agar individu dapat mengatasi dan memecahkan masalahnya. Expressive
writing belum dikembangkan dalam bidang bimbingan dan konseling, tetapi apabila ditinjau dari pengertian beberapa pendapat di atas,
expressive writing berkaitan dengan pengungkapan diri self disclosure yang dapat diimplikasikan dalam bidang bimbingan dan konseling.
2. Manfaat Menulis Ekspresif Expressive Writing
Expressive writing memberikan manfaat bagi individu. Menurut Stewart Parker 2008: 25 menulis ekspresif telah ditunjukkan untuk
meningkatkan kesehatan baik mental maupun fisik pada orang dewasa dan telah
dimanfaatkan berhasil
dengan remaja
dalam upaya untuk menyediakan mekanisme mengatasi tekanan hidup untuk umum. Mereka
yang paling
mungkin memperoleh
manfaat dari
ekspresif menulis sebagai mekanisme koping. Selain itu, menurut Pontoski 2012:
15 expressive writing
merupakan sebuah pengungkapan emosi, pengungkapan pengalaman dari peristiwa traumatis dianggap untuk
membantu orang mengatur, menghadapi, dan membuat makna keluar dari pengalaman, akhirnya mengarah ke berikutnya mereka mengatasi
pengalaman traumatis. Farida Harahap 2012: 4-5, manfaat expressive writing yaitu:
30 a. Mengeksternalisasi masalah, sehingga individu dapat mengekspresikan
emosinya secara tepat, meningkatkan insight, mengurangi munculnya gejala-gejala negatif.
b. Meningkatkan motivasi untuk berubah, melalui tulisan individu dapat belajar menganalisis kesalahan sehingga individu memiliki motivasi
untuk berubah menjadi individu yang kebih baik. c. Mengurangi rasa frustasi karena keinginan yang tak terpenuhi atau tidak
tercapai. Individu dapat mecurahkan perasaan negatifnya melalui tulisan agar individu memiliki emosi positif, berpikir rasional, dapat
berkatarsis, dan meredakan perasaan individu. d. Refleksi diri. Individu mengalami proses merenung, menganalisis
tulisannya sehingga individu dapat melihat apa yang sedang terjadi dalam dirinya dan memperbaiki dirinya menjadi lebih baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belum banyak manfaat expressive writing dalam bimbingan dan konseling,
namun teknik ini dapat digunakan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Menulis ekspresif bisa dijadikan sebagai teknik dalam kegiatan
bimbingan di kelas baik indoor maupun outdoor. Konselor sekolah bisa mengambil berbagai obyek untuk dijadikan tema tulisan bagi siswa.
Tujuan akhir dari expressive writing sebagai teknik dalam bimbingan dan konseling adalah siswa secaara bebas bisa mengekspresikan perasaannya,
meningkatkan kepercayaan diri, mampu merefleksi diri, meningkatkan keterampilan menulis, siswa menjadi lebih terbuka, siswa menerima diri
31 apa adanya. Oleh karena itu, expressive writing bermanfaat bagi
pengungkapan diri self disclosure pada siswa.
3. Bentuk-bentuk Menulis Ekspresif Expressive Writing