Pelaksanaan placebo pada kelompok kontrol
101 membantu
individu yang
memiliki kepribadian
introver untuk
mengungkapkan diri. Pada saat pelaksanaan treatment secara keseluruhan menunjukkan
bahwa siswa sudah berani mengemukakan pendapat, mengemukakan cerita tentang diri sendiri di depan teman kelompok yang berjumlah 7 orang,
sedangkan apabila mereka berada di kelas, mereka tidak berani untuk mengemukakan pendapatnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor besar
kelompok yang mempengaruhi individu untuk membuka diri. Manfaat yang dirasakan siswa setelah pemberian teknik expressive
writing adalah siswa dapat lebih mengeksplorasi masalah, mengekpresikan emosinya, mengurangi beban pikiran siswa, siswa merasa memiliki
motivasi berubah untuk menjadi lebih baik lagi, dan siswa juga dapat merefleksi diri, menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya dan
memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi. Salah satu contoh dibuktikan oleh subyek yaitu YDK pada proses wawancara:
“Aku sekarang lagi mencoba untuk sering cerita ke ibu aku mbak, biar jarang ada salah paham mba, padahal sebelumnya aku ga pernah cerita
mbak sama ibuku, paling sama pacar. Aku sama ibuku kalau di rumah suka berantem mbak, salah paham, aku selalu nganggep bahwa ibu tidak bisa
ngerti aku. Tapi, aku sekarang sadar mungkin aku juga salah mbak, kan selama ini aku juga jarang banget cerita jujur sama ibuku. Nah, karena itu
mbak sekarang aku coba lebih banyak cerita sama ibuku”.
Di sisi lain siswa juga menyadari manfaat untuk dirinya setelah siswa berlatih untuk membuka diri, salah satu contoh dibuktikan oleh
subyek yaitu KW pada proses wawancara:
102 “Seneng mbak, tapi kalau ngungkapin perasaan aku masih belum berani
mbak. Ternyata kalau kita lebih membuka diri tuh enak ya mba, jadi pertemanan jadi akrab. Jadi saling mengerti”.
KW dan YDK sudah berani mengemukakan pendapat di kelas ketika proses diskusi pada jam pelajaran sedang berlangsung. YDK juga
sudah mempu bercerita kepada guru sedikit demi sedikit. Di samping itu, pada hari ke-5 setelah pelaksanaan treatment salah satu subyek yaitu YDK
mengabarkan pada peneliti bahwa dirinya saat ini sering mengungkapkan perasaan dan pikirannya ke dalam buku diari.
Pada pelaksanaan treatment banyak terjadi perubahan positif. Perilaku positif yang terlihat diantaranya pada saat treatment sesi ke-1,
hanya 1 orang siswa yang berani membacakan hasil tulisannya di depan teman-teman kelompok yaitu NW, dan hanya 3 orang siswa yang
memberikan tanggapan untuk tulisan yang dibacakan oleh NW. Siswa yang lainnya hanya diam. Pada treatment sesi ke-2 siswa sudah mulai
menunjukkan perubahan yang sebelumnya tidak mau berbicara dan tidak mengeluarkan pendapat menjadi mau berbicara. Pada sesi ini siswa yang
mau membacakan hasil tulisannya sebanyak 4 siswa, dan yang menanggapi serta berani mengemukakan juga nambah menjadi 4 siswa. Kemudian pada
treatment sesi ke-3 semua siswa sudah berani membacakan hasil tulisannya di depan teman kelompok dan masih tetap sama 4 siswa yang mau dan
berani mengemukakan pendapat, serta menanggapi cerita temannya. Perilaku positif yang diperlihatkan lainnya yaitu mereka sudah
mulai mengubah persepsi subyek HA misalnya yang semula HA enggan