16
B. Pengungkapan Diri Self Disclosure
1. Pengertian Pengungkapan Diri Self Disclosure
Dalam pergaulan sehari-hari, individu berinteraksi sosial dengan individu lainnya, individu diterima atau ditolak oleh orang lain, orang lain
mengetahui informasi mengenai dirinya, itu semua tergantung dari bagaimana individu tersebut mengungkapkan dirinya kepada orang lain.
Menurut Morton Sears, Jonathan Anne, 1985: 254, pengungkapan diri atau keterbukaan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan
informasi yang akrab dengan orang lain. Kemudian Burhan Bungin 2006: 262-263 mengungapakan bahwa self disclosure atau pengungkapan diri
merupakan proses pengungkapan informasi pribadi kita kepada orang lain dan sebaliknya.
Menurut Morton dalam Sears, Jonatahan Anne, 1985: 254, pengungkapan diri dapat bersifat deskriptif dan evaluatif. Pengungkapan
diri deskriptif yaitu individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri kita yang mungkin belum diketahui oleh pendengar seperti pekerjaan, tempat
tinggal, tanggal lahir, dan usia. Pengungkapan diri evaluatif, individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadi, seperti perasaan suka
kepada orang lain, kecemasan karena bentuk tubuh, dan hal-hal yang bersifat pribadi lainnya.
Devito 2011: 64 menyatakan bahwa pengungkapan diri adalah jenis komunikasi di mana kita mengungkapkan informasi tentang diri kita
sendiri yang biasanya kita sembunyikan. Dalam mengungkapkan diri,
17 informasi yang diungkapkan adalah informasi yang biasanya bersifat
rahasia, dalam mengungkapkan tersebut individu harus mengungkapkan dengan apa adanya dan sebenarnya.
Menurut Papu 2002, pengungkapan diri atau self disclosure dapat diartikan sebagai pemberian informasi tentang diri sendiri kepada orang
lain. Informasi yang diberikan tersebut dapat mencakup berbagai hal seperti pengalaman hidup, perasaan, emosi, pendapat, cita-cita, dan lain
sebagainya. Informasi yang diberikan kepada orang lain haruslah jujur dan terbuka. Dengan kata lain, dalam pengungkapan informasi kepada orang
lain tidak dilandasi dengan kebohongan dan tidak terpaksa. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep membuka diri
self disclosure dalam penelitian ini adalah kegiatan membagi atau mengungkapkan informasi seperti pengalaman hidup, perasaan, emosi,
pendapat kepada orang lain sesuai dengan pikiran dan perasaan yang sedang dialaminya secara jujur, terbuka, dan tidak terpaksa. Kegiatan
membagi informasi tentang pikiran dan perasaan ini disampaikan dengan komunikasi nonverbal yaitu dengan menulis ekspresif expressive writing.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Diri Self
Disclosure
Pengungkapan diri self disclosure adalah proses seseorang membagi informasi kepada orang lain agar orang lain mengetahui,
merasakan, dan mengerti diri seseorang. Pengungkapan diri dipengaruhi
18 oleh beberapa faktor, berikut adalah faktor yang mempengaruhi
pengungkapan diri self disclosure menurut Devito 2011: 65-67 yaitu: a. Besar kelompok
Sejumlah ketakutan
yang dirasakan
individu karena
mengungkapkan cerita tentang diri sendiri, membuat pengungkapan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil daripada dalam kelompok
besar. Dengan satu pendengar, pihak yang melakukan pengungkapan diri dapat meresapi tanggapan dengan cermat. Bila ada lebih dari satu
seperti monitoring sangatlah tidak mungkin karena tanggapan yang muncul pasti berbeda dari pendengar yang berbeda.
b. Perasaan menyukai Individu membuka diri kepada orang-orang yang disukai dan
dicintai, individu tidak akan membuka diri kepada orang yang tidak disukai. Hal ini terjadi karena apabila individu mengungkapkan diri
kepada orang yang disukai maka orang yang disukai akan bersikap mendukung dan positif. Tidak hanya individu yang suka membuka diri
kepada mereka, tetapi individu tersebut juga akan menjadi suka kepada mereka yang membuka diri. Individu juga akan membuka diri lebih
banyak kepada orang yang dipercayai. c. Efek diadik
Individu melakukan pengungkapan diri apabila orang yang bersama individu tersebut juga melakukan pengungkapan diri. Efek
diadik ini barangkali membuat kita merasa lebih aman dan memperkuat
19 perilaku pengungkapan diri individu itu sendiri. Pengungkapan diri
menjadi lebih akrab bila dilakukan sebagai tanggapan atas pengungkapan diri orang lain.
d. Kompetensi Orang yang kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan
diri dari pada orang yang kurang kompeten. Selain itu, orang yang kompeten memiliki lebih banyak hal positif tentang diri mereka untuk
diungkapkan daripada orang-orang yang tidak kompeten. e. Kepribadian
Orang-orang yang pandai bergaul sociable dan ekstrover melakukan pengungkapan diri lebih banyak dari mereka yang kurang
pandai bergaul dan lebih introver. Perasaan gelisah juga mempengaruhi pengungkapan diri. orang yang kurang berani bicara pada umumnya
juga kurang mengungkapkan diri daripada mereka yang lebih merasa nyaman dalam berkomunikasi.
f. Topik Individu lebih cenderung membuka diri tentang topik tertentu
daripada topik yang lain. Individu juga mengungkapkan informasi yang bagus lebih cepat daripada informasi yang kurang baik. Umumnya,
makin pribadi dan makin negatif suatu topik, makin kecil kemungkinan kita mengungkapkannya.