113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dilihat bahwa setelah diberikan treatment, self disclosure
siswa berubah ke arah yang lebih baik. Self disclosure siswa yang semula rendah secara perlahan berubah menjadi sedang dan tinggi. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif teknik expressive writing terhadap self disclosure siswa kelas XI di SMK YPKK 1 Sleman. Perubahan
ke arah yang lebih baik dapat dilihat dari hasil analisis data dengan menggunakan uji Wilcoxon yaitu, Z
hitung
Z
tabel
2,456 2,447 dan nilai p 0,05 0.014 0.05. Berdasarkan hasil skala Self Disclosure, terjadi
peningkatan rata-rata skor dari 56,14 menjadi 78,71. Hasil observasi pada saat treatment menunjukkan bahwa subyek mampu bercerita, tidak merasa malu,
dan menangis saat membacakan cerita. Hasil wawancara menunjukkan bahwa subyek mampu membuka diri, merefleksi diri, memiliki motivasi untuk
berubah dan dapat mengurangi beban hidupnya. Hasil portofolio menunjukkan bahwa tulisan subyek sudah memenuhi indikator membuka diri
yaitu keleluasaan, kedalaman, dan banyaknya informasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
114 1. Bagi wakasek kesiswaan
Wakasek kesiswaan bersama pihak sekolah dapat merancang sebuah kegiatan ekstrakurikuler baru yaitu public speaking agar menunjang siswa
untuk tetap dapat membuka diri pada orang lain. 2. Bagi guru mata pelajaran
Guru mata pelajaran dapat menggunakan metode diskusi atau presentasi pada saat mengajar di kelas. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa
berbicara, mengemukakan pendapat di dalam kelas, dan membuka diri. 3. Bagi guru bimbingan dan konseling
Guru BK dapat menggunakan teknik expressive writing sebagai salah satu media dalam memberikan layanan bimbingan pribadi sosial, serta dapat
memotivasi siswa dengan mengadakan kegiatan seperti lomba debat di kelas, teknik story telling yang memacu siswa untuk tetap membuka diri.
4. Bagi siswa Siswa dapat menggunakan teknik expressive writing ini untuk membantu
mengeksplorasi pikiran dan perasaan, serta merefleksi diri dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan siswa tetap berlatih untuk berbicara
dengan orang lain, agar tetap dapat membuka diri. 5. Bagi peneliti lainnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengungkap aspek lain seperti aspek belajar dan aspek karir yang juga berpengaruh pada keterbukaan
informasi siswa mengenai masa depan, dan menerapkan hasil penelitian ini dalam bentuk tindakan action.
115
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Juntika N. dan Akur Sudianto. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling Di SMA: Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo
Arden, L. C., Keith, J. P. 2008. Expressive writing in context: The effects of a confessional setting and delivery of instructions on participant experience
and language in writing. British Journal of Health Psychology 2008, 13. Pg 27-30.
Browne, A. 1999. Teaching Writing at Key Stage 1 and Before. Cheltenham: Stanley Thornes Publishers.
Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Devito, J. A. 2011. Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa: Agus Maulana. Tangerang: Karisma Publishing Group.
Erwan Agus P., dan Dyah Ratih S. 2007. Metode penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava
Media
Farida Harahap. 2012. Expressive Writing sebagai Teknik Bimbingan Media Konseling dan Teknik Psikoterapi, Makalah Pelatihan. Yogyakarta: FIP
UNY.
Foulk, D. Hoover, E. 1996. Incorporating Expressive Writing into the Classroom. Minneapolis: University of Minnesota
Gortner, E. M., Rude, S. S., Pennebaker, J. W. 2006. Benefit of Expressive Writing in Lowering Rumination and Depressive Symptoms. Behavior
Therapy 37
2006 292-303.
Pg. 292-303.
Diakses dari
www.elsevier.comlocatebt pada tanggal 05 Februari 2013, Jam 19.30 WIB.
Hurlock, E. B. 1997. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Jourard, M. S. 1964. The Transparant Self: Self Disclosure and Well-Being. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
Maryam B. Gainau. 2009. Keterbukaan Diri Self Disclosure Siswa dalam Perspektif Budaya dan Implikasinya bagi Konseling. Papua: Sekolah
Tinggi Agama Protestan Negeri.