14 berakar pada budaya bangsa Indonesian dan diharapkan dapat menjadi jati
diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku pada kehidupan sehari-hari. Daryono 1998 : 12 mengemukakan bahwa PKn adalah suatu usaha sadar,
yang terencana
dan terarah,
melalui pendidikan
formal untuk
mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada peserta didik.
Pendapat lain dikemukan oleh Suharno, dkk 2008 : 1 yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education
merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor
“value-based education”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang
berlandaskan oleh Pancasila. Pada Pendidikan Kewarganegaraan tersebut mengandung nilai luhur dan moral yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan menjadikan peserta didik memiliki sikap cinta tanah air melalui sikap kecintaan, kesetiaan dan rela
berkorban demi bangsa dan tanah air.
2. Prinsip – prinsip Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar
Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memuat konsep nilai dan moral sehingga perlu diciptakan suatu pembelajaran yang benar-
benar bermakna bagi siswa tidak hanya sekedar pengetahuan saja melainkan juga mencakup pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis serta evaluasi. Hal
15 tersebut dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu pembelajaran yang
aktif yaitu salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Menurut Wuri Wuryandani Fathurrohman 2012 : 56-59 terdapat
model pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran PKn yaitu : model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran berbasis portofolio. Model pembelajaran kontekstual dapat digunakan dalam pembelajaran PKn karena dengan model ini diharapkan
terbentuk korelasi langsung antara materi yang dipelajari dengan pengalaman siswa sehari-hari. Model pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn karena dalam pembelajaran dengan model kooperatif
dilakukan dengan
kelompok-kelompok sehingga
dapat menciptakan kelas yang demokrasi. Sedangkan pembelajaran berbasis
portofolio dapat digunakan dalam pembelajaran PKn karena dengan model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai cara pengumpulan nilai siswa
berupa kumpulan pekerjaan siswa yang berwujud benda fisik. Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat, strategi, metode serta
media pembelajaran juga harus mendukung. Dalam pembelajaran hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi agar dapat tercipta
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode pembelajaran yang digunakan juga harus tepat sesuai dengan karakteristik siswa serta
materi yang sedang dipelajari. Hal tersebut agar siswa dapat mudah memahami materi yang disampaikan karena didukung dengan metode yang
tepat. Selain model, strategi, metode media pembelajaran juga dibutuhkan
16 pada saat proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran merupakan
alat bantu untuk mempermudah sampainya materi pelajaran kepada siswa Wuri Wuryandani Fathurrohman, 2012 : 76. Melalui penggunaan media
pembelajaran diharapkan dapat mengkonkretkan materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn yang banyak materi bersifat abstrak.
Pada penelitian ini, pembelajaran PKn materi globalisasi dilakukan dengan penggunaan model cooperative learning tipe TGT Teams Games
Tournament. Mata pelajaran PKn diberikan dengan Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SD N
Sendangsari. Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang SD dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Berdasarkan KTSP mata pelajaran PKn di sekolah dasar
tidak lagi terintegrasi dengan mata pelajaran IPS, melainkan berdiri sendiri menjadi mata pelajaran PKn.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar