16 pada saat proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran merupakan
alat bantu untuk mempermudah sampainya materi pelajaran kepada siswa Wuri Wuryandani Fathurrohman, 2012 : 76. Melalui penggunaan media
pembelajaran diharapkan dapat mengkonkretkan materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn yang banyak materi bersifat abstrak.
Pada penelitian ini, pembelajaran PKn materi globalisasi dilakukan dengan penggunaan model cooperative learning tipe TGT Teams Games
Tournament. Mata pelajaran PKn diberikan dengan Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SD N
Sendangsari. Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang SD dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Berdasarkan KTSP mata pelajaran PKn di sekolah dasar
tidak lagi terintegrasi dengan mata pelajaran IPS, melainkan berdiri sendiri menjadi mata pelajaran PKn.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar
a. Tujuan PKn di SD
Tujuan mata
pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan adalah
memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut : 1
Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2 Berpartisipasi dan bertanggung jawab serta bertindak cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa yang lain.
17 4
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia baik langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Kurikulum KTSP, 2006 Kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam mata pelajaran PKn
sesuai yang disebutkan di atas salah satunya yaitu mencakup aspek kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis, berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran PKn serta memiliki sikap tanggungjawab. Berpikir kritis diwujudkan dengan kegiatan game yang berupa menjawab
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari secara individu. Selain kegiatan game, berpikir kritis juga diwujudkan pada saat
siswa mengerjakan LKS yang berupa tugas kelompok. Berpartisipasi dalam proses pembelajaran diwujudkan dengan kegiatan diskusi kelompok.
Pembelajaran PKn dengan model cooperative learing tipe TGT ini, kegiatan diskusi tidak sekedar diskusi seperti pada pembelajaran biasa melainkan
setiap siswa pada kelompok diberikan tugas dan tanggungjawab masing- masing sehingga semua siswa berperan aktif pada diskusi tersebut. Setiap
individu memiliki kesadaran agar dapat memberikan sumbangan skor untuk kemenangan kelompoknya. Oleh karena itu sebagai seorang guru haruslah
dapat mencapai kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan tersebut sehingga hasil belajar PKn akan sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan
dari mata pelajaran PKn di SD dapat tercapai. b.
Fungsi PKn di SD Pendidikan merupakan sesuatu yang wajib untuk dikenalkan kepada
anak sebagai salah satu upaya untuk menciptakan generasi penerus bangsa
18 yang lebih baik. Seorang anak haruslah dapat memperoleh suatu pendidikan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar anak memperoleh pendidikan yaitu melalui suatu lembaga sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga yang
berfungsi untuk memberikan pendidikan yang berupa pengetahuan- pengetahuan baru yang belum dimiliki oleh anak. Di sekolah anak akan
belajar berbagai pengetahuan yang disampaikan dalam mata pelajaran. Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi
siswa SD pada setiap tingkatan kelas. Menurut Suharno, dkk 2006 : 21 salah satu pelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai guna pembentukan warga
Negara yang mempunyai komitmen dan konsisten kuat terhadap NKRI yaitu pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pelajaran PKn di SD berfungsi untuk menanamkan nilai dalam proses pembentukan warga Negara yang cinta terhadap NKRI.
Penelitian ini berfungsi untuk membantu guru dalam proses pembelajaran PKn agar dapat menyenangkan serta menjadikan siswa aktif
sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dilakukan dengan cara penggunaan model cooperative learning tipe TGT yang dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa karena pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan dan menjadikan siswa aktif. Apabila
setelah penggunaan model cooperative learning tipe TGT hasil belajar kognitif siswa meningkat maka akan menyadarkan kepada guru bahwa proses
pembelajaran PKn hendaknya dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan siswa SD salah satunya yaitu
19 dengan model cooperative learning tipe TGT Teams Games Tournament
sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Ruang Lingkup PKn di Sekolah Dasar