Penyediaan peralatan pertanian Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Sentra Pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”.

90 Dari kedua peryataan pengurus Rumah Pintar di atas menunjukan berbagai lembaga lain sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Lembaga yang bekerjasama dengan Rumah Pintar “Pijoengan justru sangat membantu terutama dalam pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”. Seperti dijelaskan di atas, Rumah Pintar “Pijoengan” mendapatkan subsidi atau dana dari BAZNAS sebagai salah satu pendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Rumah Pintar sendiri merupakan bagian dari program Zakat Community Development yang mengembangan demplot pertanian terpadu atau Integrated Farming System. Pembiayaan mulai dari operasional hingga peralatan dan lahan berasal dari BAZNAS. Sementara itu, PLUT merupakan konsultan wirausaha di bawah Kementrian Koperasi dan UKM. PLUT melakukan pelatihan dan pendampingan mulai dari proses produksi hingga pemasaran hasil pengeringan cabe. Menurut Tokoh masyarakat yang juga menjadi petani yaitu MU menambahkan: “Faktor pendukungya rumah pintar mendatangkan pembicara yang ahli sering dari UGM dari FTP dan tokoh masyarakat yang tekun dalam bidang pertanian” Sementara itu NG sebagai petani di Desa Srimartani juga menambahkan: “Rumah Pintar itu dibiayai dari pemerintah dan UGM mas, jadi semua peralatan dan pelaksanaan kegiatan dapat biaya semua. Ya itu mas yang mendukung”. Pendapat kedua petani tersebut yang berasal dari pengguna layanan sentra pertanian memang sesuai dengan kondisi yang ada. Rumah Pintar menjalin kerjsama dengan berbagai lembaga yaitu UGM, BAZNAS dan PLUT menjadi ujung tombak pemberdayaan masyarakat di Desa Srimartani. 91 Dari beberapa pernyataan di atas faktor pendukung dari pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan” adalah kerjasama yang dilakukan baik dari segi pembiayaan hingga teknis pelaksanaan. Kerjasama seperti ini penting sekali dalam suatu program pemberdayaan masyarakat dan disebut sebagai kemitraan .

6. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tentu ada faktor-faktor yang manghambat dalam pelaksanaan tersebut. Hal tersebut wajar dan akan sangat mempengaruhi hasil pemberdayaan masyarakat. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat menurut GJ selaku tutor sentra pertanian yaitu : “ Pelatihan sudah banyak mas tetapi kendalanya masyarakat itu susah untuk merubah pola pikirnya jadi kalo ada peserta 30 yang ikut pelatihan disini, belum tentu 30 orang itu mempraktekanya paling cuma sebagian saja”. Hal ini juga disampaikan oleh YN : “Kendala yang kita hadapi itu motivasi petani itu untuk mengikuti kegiatan di rumpin dan mempraktekan itu masih rendah. Kalo ada pelatihan-pelatihan itu tidak semua petani itu mempraktekan mungkin cuma beberapa orang saja”. Menurut pendapat pengurus masalah utama atau yang menjadi kendala adalah kurangnya motivasi masyarakat untuk mempraktekan ilmu yang sudah di dapat di sentra pertanian. Petani yang ikut dalam pelatihan sudah banyak tetapi masih sedikit yang mau untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dalam pelatihan tersebut. Hal ini berarti baru sebagian petani yang sudah mengikuti