Ciri-Ciri Dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

19 dalam perilaku nyata sebagai bentuk usaha mengubah perilaku ke arah yang lebih baik. Oos Anwas, 2013: 116. Perubahan perilaku kearah yang lebih baik adalah tujuan dari pemberdayaan. Perilaku masyarakat dapat dikategorikan menjadi tiga aspek menurut Bloom yaitu pengtahuan, sikap dan ketrampilan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tujuan pemberdyaan masyarkat adalah sebuah upaya mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga dapat terciptanya keadilan sosial.

f. Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Azis dalam Alfitri 2011: 9 tahapan yang seharusnya dilalui pemberdayaan. Pertama membantu masyarakat dalam menemukan masalah. Kedua, melakukan analisis terhadap permasalahan tersebut secara mandiri. Ketiga, menentukan skala prioritas dalam menemukan masalah dalam arti memilah dan memilih tiap masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan. Keempat, mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi antara lain dengan pendekatan psiko kultural yang ada dalam masyarakat. Kelima, melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Keenam, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalanya. Wilson dalam Sumaryadi dalam Ali Anwar 2014 tentang empat tahapan dalam proses pemberdayaan masyarakat, yaitu tahap awal berupa penyadaran awakening, tahap kedua sudah mengarah kepada 20 pemahaman understanding, tahap ketiga sudah menuju pada ranah pemanfaatan harnessing dan tahap yang terakhir yaitu menjadikan proses-proses dalam pemberdayaan masyarakat sebagai suatu kebiasaan using. Sementara itu menurut Hogan dalam Isbandi Rukminto Adi 2008: 85, mengambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahapan utama, yaitu: 1 Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan recall deoowering empowering exprriences. 2 Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan penidak berdayaan discuss reasons for depowerment empowerment. 3 Mengidentifikasi suatu masalah ataupun proyek identify one problem or project. 4 Mengidentifikasi basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan identify useful power bases. 5 Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimpletasikannya develop and implement action plans.

g. Langkah-langkah dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Mustofa Kamil 2012: 58 berhasilnya sebuah proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan non formal perlu dilakukan melalui langkah sebagai berikut: 21 1 Setiap warga belajar dilatih untuk mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan sosial,ekonomi dan politik yang terjadi. 2 Warga belajar dilatih atau diberikan berbagai ketrampilan sebgai jawaban atas kebutuhan dan masalah yang dihadapinya, 3 Warga belajar dibina untuk selalu suka bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah.

2. Konsep Rumah Pintar a. Pengertian Rumah Pintar

Rumah Pintar RUMPIN merupakan gagasan dari Ani Yudhoyono Ibu Negara RI hadir sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Kepmendikbud Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 tahun 2013, Rumah Pintar dimasukan dalam kategori satuan pendidikan nonformal sejenis. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa serta mengentaskan kemiskinan, hadirnya Rumah Pintar dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan beradab. Menurut Yoyon Suryono 2010: 5 Rumah Pintar merupakan nama bangunan yang berisi program pendidikan bagi ibu dan anak melalui berbagai sumber belajar. Sebagai program lanjutan dari mobil pintar dan motor pintar, Rumah Pintar menjadi satu solusi dalam persoalan ketertinggalan dan ketrebelakangan masyarakat dalam bidang