Penyediaan peralatan pertanian Farming School

73 Berdasarkan penuturan petani Desa Srimartani di atas, dapat diketahui bahwa petani sering berkunjung ke Sentra Pertanian. Sentra pertanian bagi para petani sudah menjadi sarana belajar yang bermanfaat bagi mereka. Petani tidak hanya bisa melihat langsung kegiatan pertanian tapi juga mempraktekan sendiri teknik pertanian yang baru dengan pendapingan dari tutor pertanian. Sesuai dengan penjelasan diatas, demplot pertanian menerapkan sistem pertanian terpadu. Demplot ini digunakan sebagai tempat ujicoba dan bukti kepada masyarakat sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti yang sudah dilakukan Rumah Pintar. Setelah di ujicobakan dan terbukti meningkatkan produktivitas atau lebih efisien maka sentra pertanian mengadakan pelatihan kepada masyarakat. Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian dari demplot pertanian sebagai berikut: 1 Pertanian Percontohan dalam bidang pertanian terdiri dari percontohan penanaman pohon pepaya california, penanaman sayur-sayuran, penanaman mengunakan media tanam barang bekas, penanaman padi menggunakan teknik SRI System of Rice Intensification dan pupuk organik atau bokhasi. Penanaman sayur-sayuran dan pohon pepaya belum banyak dilakukan oleh petani Desa Srimartani. Rumah Pintar melalui sentra pertanian dengan adanya demplot ini membuktikan bahwa pohon pepaya dan sayur-sayuran dapat tumbuh di Desa Srimartani dan memperoleh hasil 74 yang memuaskan. Dengan melihat bukti di demplot ini mendorong masyarakat mengikuti apa yang dilakukan oleh Rumah Pintar dan belajar di Sentra Pertanian sehingga petani dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Pengetahuan dan ketrampilan yang didapat petani kemudian diaplikasikan dalam kegiatan pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraanya. Hal ini didukung oleh peryataan salah satu tutor yaitu AZ yang menyatakan : “Demplot disini sudah terbukti mas bisa menghasilkan hasil yang lumayan banyak. Seakarang petani juga pada mulai menanam pepaya melihat yang ada di Rumpin. Petani disini sudah pada bisa mas, sudah sering diberi pelatihan-pelatihan”. Peryataan lain dari petani IK yaitu: “Disini pertaniannya bagus mas, petani jadi pengen mencoba mempraktekanya. Tanaman disini banyak mas disini sayur-sayuran ada juga buah-buahan nya juga mas”. Penanaman padi mengunakan teknik SRI dan pupuk bokhasi didasarkan pada kebutuhan petani yaitu pertanian yang efisien dan mendapatkan hasil yang sama atau lebih banyak. Pengunaan teknik SRI sangat efisien dalam penanaman padi. Sebelumnya penanaman padi pada satu lubang itu membutuhkan 6 bibit, dengan teknik SRI hanya perlu satu bibit. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh petani yaitu NG: “Alhamdulillah mas, dengan mengunakan sistem SRI insyallah lebih banyak, kalo mengikuti aturan dari sistem SRI itu sangat bagus sekali. Lebih irit. Biasanya kalo dengan sistem tradisional satu lubang perlu 6 bibit, sekarang hanya perlu satu bibit hasilnya lebih banyak”. Peryataan di atas didukung oleh W yang juga merupakan petani Desa Srimartani sebagai berikut: