Hasil Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sentra Pertanian a. Demplot

89 “Yang pasti masyarakat dapat ilmu mas, petani jadi lebih tahu cara bercocok tanam dan bertani yang baik, secara produktivitas pertanian kita juga meningkat”. Peryataan di atas menegaskan bahwa penyuluhan pertanian yang merupakan layanan di dalam sentra pertanian dapat bermanfaat bagi petani Desa Srimartani. Hasil pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan penyuluhan pertanian yaitu peningkatan kemampuan petani dan kemandirian sehingga produktivitas pertaniannya meningkat yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.

5. Faktor Pendukung Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tidak akan berjalan tanpa adanya suatu dukungan atau kerjasama dengan pihak lain. Rumah Pintar “Pijoengan” merupakan lembaga pendidikan nonformal sejenis yang tidak tentu mendapatkan dana dari pemerintah tentu juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Faktor pendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian, seperti dijelaskan GJ sebagai berikut: “Yang mendukung itu kita dapat subsidi dari BAZNAS. Mungkin itu salah satu pendukungnya mas, kita juga memberikan pendampingan selama satu tahun setelah mengikuti pelatihan itu juga bisa jadi faktor pendukung mas”. Sementara itu YN menjelaskan: “Faktor pendukungnya itu kita dapat pendanaan dari BAZNAS, selain itu kita ada kerjasama salah satunya dengan PLUT. PLUT itu konsultan pertanian. Jadi kita menyediakan tempat, PLUT inilah yang mendatangkan materi dan bahkan konsumsinya itu dari mereka”. 90 Dari kedua peryataan pengurus Rumah Pintar di atas menunjukan berbagai lembaga lain sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Lembaga yang bekerjasama dengan Rumah Pintar “Pijoengan justru sangat membantu terutama dalam pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”. Seperti dijelaskan di atas, Rumah Pintar “Pijoengan” mendapatkan subsidi atau dana dari BAZNAS sebagai salah satu pendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Rumah Pintar sendiri merupakan bagian dari program Zakat Community Development yang mengembangan demplot pertanian terpadu atau Integrated Farming System. Pembiayaan mulai dari operasional hingga peralatan dan lahan berasal dari BAZNAS. Sementara itu, PLUT merupakan konsultan wirausaha di bawah Kementrian Koperasi dan UKM. PLUT melakukan pelatihan dan pendampingan mulai dari proses produksi hingga pemasaran hasil pengeringan cabe. Menurut Tokoh masyarakat yang juga menjadi petani yaitu MU menambahkan: “Faktor pendukungya rumah pintar mendatangkan pembicara yang ahli sering dari UGM dari FTP dan tokoh masyarakat yang tekun dalam bidang pertanian” Sementara itu NG sebagai petani di Desa Srimartani juga menambahkan: “Rumah Pintar itu dibiayai dari pemerintah dan UGM mas, jadi semua peralatan dan pelaksanaan kegiatan dapat biaya semua. Ya itu mas yang mendukung”. Pendapat kedua petani tersebut yang berasal dari pengguna layanan sentra pertanian memang sesuai dengan kondisi yang ada. Rumah Pintar menjalin kerjsama dengan berbagai lembaga yaitu UGM, BAZNAS dan PLUT menjadi ujung tombak pemberdayaan masyarakat di Desa Srimartani.