37 pada pengubahan perilaku petani dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru
yang lebih menguntungkan dan memandirikan petani. Dari uraian diatas dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut:
Masyarakat Petani Belum Berdaya
• Kurangnya pengetahuan • Akses terhadap teknologi pertanian sulit
• Produksi pertanian rendah
Rumah Pintar Pijoengan
• Sentra Wajib: Sentra Komputer, Sentra Kriya, Sentra Audio Visual, Sentra Baca, Dan Sentra
Permainan • Sentra Lain: Sentra Pertanian, Sentra Diklat,
Sentra Layanan Keliling, Sentra Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Sentra Pertanian
• Percontohan • Penyuluhan pertanian
• Penyediaan bibit tanaman • Penyediaan peralatan pertanian
• Penyediaan pupuk
Masyarakat petani berdaya
• Memilliki pengetahuan dan ketrampilan • Mandiri
• Produktivitas meningkat
38
D. Pertanyaan Penelitian
Untuk mempermudah dalam mengarahkan proses pengumpulan data dan informasi mengenai aspek yang akan diteliti, maka pertanyaan penelitian
merinci pada: 1. Bagaimana deskripsi tentang pemberdayaan masyarakat melalui sentra
pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”? 2. Bagaimana bentuk-bentuk layanan dalam pemberdayaan masyarakat melalui
sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan” ? 3. Bagaimanakah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui sentra
pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”? 4. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
melaui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pjoengan”? 5. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
melalui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”? 6. Bagaimanakah hasil pemberdayaan masyarakat melaui sentra pertanian di
Rumah Pintar “Pjoengan” dalam mengembangkan masyarakat petani?
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian
permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya Imam Gunawan, 2013:85.
Menurut John W. Cresswell dalam M. Djunaidi Gony dan Fauzan Almanshur 2012: 26 mengungkapkan bahwa yang dimaskud penelitian kualitatif
adalah suatu proses penyelidikan pemahaman berdasar pada tradisi metodologis terpisah yang mengeksplorasi suatu masalah sosial atau manusia. Peneliti
membangun sesuatu yang kompleks, gambaran yang holistik, meneliti kata-kata, laporan yang memperinci suatu pandangan dari penutur asli, dan melakukan studi
di suatu pengaturan alam. Sedangkan menurut Sukardi 2006: 15 penelitian kualitatif disebut juga
penelitian naturalistik. Penelitian kualitatif naturalistik merupakan model bertujuan untuk mengetahui aktualitas dan realitas sosial dan persepsi manusia
yang ada dan mungkin tidak dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran nominal, ordinal, interval, dan rasio secara formal.
Penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Nazir dalam Andi Prastowo
2012:186 adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status kelompok