Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

46

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain Sugiyono, 2010:335. Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen dalam Lexy J.Moleong, 2009: 248 adalah, upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Miles dan Huberman dalam Imam Gunawan 2013:210-211 mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam analisis data penelitian kualitatif, yaitu 1 reduksi data data reduction; 2 paparan data data display; 3 pernarikan kesimpulan dan verikasi. Dalam penelitian ini mengunakan analisis data model interaktif Miles dan Huberman. Tahapannya sebagi berikut:

1. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu Sugiyono, 2010: 338. 47

2. Penyajian Data

Miles dan Huberman dalam Munawaroh 2012: 85-86 mengemukakan penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif pada masa lalu adalah bentuk teks naratif. Teks naratif umunya terlalu bertele-tele dalam menyajikan informasi dan kurang mampu menyederhanakan informasi. Cara seperti ini selain tidak praktis dan tidak menyaji-kan informasi secara utuh dan sederhana, sering pula menyeret penliti tergelincir untuk bertindak ceroboh dan secara gegabah mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat, dan tidak berdasar.

3. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi.

Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab focus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis interaktif model, kegiatan pengumpulan data, reduksi data,paparan data, dan penarikan kesimpulan verifikasi merupakan siklus dan interaktif Imam Gunawan, 2013: 212.

G. Validitas Data Keabsahan Data

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang tejadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” anatara data yang dilaporkan penliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian Sugiyono, 48 2010: 363. Dalam penelitian ini validasi data yang digunakan adalah data trianggulasi yaitu peneliti menggunakan sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. Triangulasi menurut Wiersma dalam Sugiyono 2010: 372 merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Menurut Imam Gunawan 2013: 219 triangulasi sumber adalah mengali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data. Dasar pertimbangannya adalah bahwa untuk memperoleh satu informasi dari satu informan perlu diadakan cross cek antara informasi yang satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang benar-benar valid. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Rumah Pintar “Pijoengan”

Rumah Pintar didirikan sebagai wadah untuk pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan dan program. Rumah Pintar merupakan salah satu dari satuan pendidikan non formal yang di kategorikan dalam satuan pendidikan non formal sejenis menurut Permendikbud no 81 tahun 2013. Permendikbud tersebut memberikan pedoman yang jelas mengenai ranah kerja Rumah Pintar sebagai satuan pendidikan non formal sejenis. Rumah Pintar merupakan sebuah bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan non formal yang berbasis pada pemanfaatan potensi lokal dan kemajuan ilmu pengetahuan. Rumah Pintar menyediakan berbagai layanan yang mendukung dalam pemberdayaan masyarakat seperti sentra buku dan baca, sentra permainan edukatif, sentra audio visual, sentra komputer, sentra kriya, dan sentra panggung.

1. Sejarah Rumah Pintar “Pijoengan”.

Rumah Pintar “Pijoengan” telah diresmikan Pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2008 oleh Direktur BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional Prof. Dr. Didin Hafiduddin dan Ketua SIKIB Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu Ibu Widodo AS. Lembaga ini mendapat badan hukum pada hari Senin tanggal 14 Juni 2010 oleh notaris Khusnina Widyasningrum, S.H dengan akte notaris nomor 3. Sejarah Rumah Pintar “Pijoengan” tidak bisa dilepaskan dari lokasinya. Rumah Pintar Pijoengan terletak di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan,