Bidang Pelayanan Bidang Pendidikan Bagian Penelitian

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 64 4. Meningkatkan peran apoteker baik secara aktif maupun pasif dalam pemberian informasi obat

3.5.5. Ciri PIO

PIO memiliki ciri-ciri, yaitu: 1. Mandiri, dimana PIO dalam melaksanakan tugasnya bebas dari pengaruh pihak lain. 2. Informasi yang diberikan secara obyektif dimana informasi yang diberikan berasal dari sumber informasi yang valid sehingga akurat, tidak bias dan lengkap. 3. Informasi yang diberikan berdasarkan beberapa sudut pandang sehingga tidak memihak dan tidak dipengaruhi pernyataan seseorang atau pihak tertentu 4. Informasi yang diberikan tidak hanya tentang suatu produk tetapi informasi disesuaikan dengan kondisi klinis dari pasien 5. PIO secara proaktif menggali keterangan yang berkaitan dengan pertanyaan dan memberikan informasi dalam penggunaan obat yang rasional serta proaktif memperkenalkan keberadaannya melalui bulletin, leaflet, brosur.

3.5.6. Tugas Pelayanan Informasi Obat

Ruang lingkup pelayanan informasi obat meliputi 3 bidang, yaitu:

1. Bidang Pelayanan

a. Menjawab pertanyaan b. Membantu unit lain dalam mendapatkan informasi obat c. Memberika masukan kepada Komite Farmasi dan Terapi KFT dalam menyusun dan merevisi formularium. d. Menyiapkan materi dan menerbitkan bulletin, leaflet, edaran terkait informasi obat

2. Bidang Pendidikan

a. Mengajar dan membimbing mahasiswa. b. Memberi pendidikan pada tenaga kesehatan dalam hal informasi obat. c. Membuatmenyampaikan makalah seminarsymposium Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 65

3. Bagian Penelitian

a. Melakukan pemantauan penggunaanobat. b. Memantau efek samping obat. Pelaporan efek samping diperiksa oleh KFT dan kemudian dilanjutkan ke bagian MESO BPOM Nasional.

3.5.7. Standar Prosedur Operasional PIO di RSUD Dr. Soetomo

Alur menjawab pertanyaan dalam pelayanan informasi obat dapat dilihat padagambar 3.9 Gambar 3.9 Alur Menjawab Pertanyaan dalam Pelayanan Informasi Obat Standar Prosedur Operasional PIO terdiri dari: PENANYA PIO ISI FORMULIR KLASIFIKASI  PENANYA  PERTANYAAN INFORMASI LATAR BELAKANG KUMPUL DATA EVALUASI DATA FORMULIR JAWABAN KOMUNIKASI DOKUMENTAS I UMPAN BALIK Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 66 a. Ketika PIO menerima pertanyaan, hal pertama yang dilakukan adalah mencatat tanggal dan waktu pada saat itu misal penanya bertanya via lisan, melalui telepon, surat, faksimili, e-mail, ataupun sms untuk melihat kinerja PIO terkait waktu tunggu respond time. Setelah itu PIO perlu mencatat data dari penanya dalam Formulir Permohonan Informasi Obat. Informasi data penanya meliputi: nama, profesi dokter, apoteker, perawat atau tenaga kesehatan lainnya, nomor telepon atau fax, dan alamat bila perlu. Hal ini untuk memudahkan menghubungi penanya serta mengetahui kedalaman informasi atau jawaban yang akan diberikan sesuai kebutuhan penanya. b. Mencatat sumber informasi yang telah didapatkan sebelumnya dan kondisi klinis pasien seperti usia, berat badan, jenis kelamin, fungsi ginjal dan hati, ataupun hasil kultur.Hal ini dimaksudkan agar informasi yang diberikan lebih akurat, selain itu juga perlu ditanyakan apakah pertanyaan bersifat segera atau tidak. Dengan mengetahui sifat pertanyaan cito segera atau tidak maka dapat mendukung pelayanan PIO dengan menentukan pertanyaan mana yang menjadi prioritas untuk segera dijawaban. c. Mencatat pertanyaan pada formulir permohonan informasi obat. d. Mengumpulkan informasi terkait latar belakang alasan pemohon. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tujuan penanya dalam mengetahui informasi tersebut dan memastikan jawaban yang akan diberikan nanti tidak membahayakan orang lain. Selain itu agar PIO tidak disalahgunakan oleh pelajar dalam mengerjakan tugas yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya. e. Mengkategorikan permasalahan. Apoteker melakukan kategorisasi permasalahan untuk membantu mencari sumber informasi referensi yang sesuai secara efektif dan efisien sehingga memudahkan dan menghemat waktu dalam menjawab pertanyaan. Contoh kategorisasi permasalahan adalah efek samping obat, farmakokinetik, farmakodinamik, interaksi obat, dosis serta cara pemakaian, stabilitas dan lain-lain. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 67 f. Menelusuri sumber informasi, baik sumber informasi primer, sekunder, tersier. Dalam hal ini, penggunaan sumber informasi tersier lebih dipilih karena sudah terbukti efektivitasnya, selain itusumber informasi primer belum tentu bisa diterima oleh semua orang. g. Memformulasikan jawaban sesuai permintaan, dimana jawaban yang diberikan harus jelas, lengkap, benar dan tidak bersifat subyektif. Jawaban yang diberikan dapat berupa rekomendasi terhadap pertanyaan yang diberikan. h. Menyampaikan jawaban kepada penanya dapat dilakukan secara lisan, melalui telepon, surat, faksimili, e-mail, ataupun sms. Kemudian perlu menanyakan kembali jawaban. Menyampaikan jawaban kepada penanya dapat dilakukan secara lisan, melalui telepon, surat, faksimili, e-mail, ataupun sms. Kemudian perlu menanyakan kembali jawaban sudah memenuhi keinginan penanya atau belum dan apakah masih perlu informasi tambahan? PIO perlu menuliskan waktu pada saat menjawab pertanyaan untuk melihat waktu tunggu respond time. i. Melakukan dokumentasi dengan menggunakan form pertanyaan dan sebaiknya ditulis pustaka yang digunakan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Form pertanyaan yang telah dijawab dan disampaikan kepada penanya disimpan sebagai dokumentasi Dokumentasi sangat bermanfaat pada saat PIO mendapat pertanyaan yang sama, sehingga cukup dengan mencari pada dokumen yang tersimpan. j. Melakukan pelaporan dan evaluasi terhadap sarana dan prasarana, kinerja SDM dan respond time. Pelaporan aktivitas PIO dilakukan setiap bulan, triwulan, dan tahunan.

3.5.8. Sosialisasi PIO

Sosialisasi PIO dapat dilakukan melalui cara: 1. Form sosialisasi leaflet, brosur, poster, banner Berisi tentang lokasi, jenis pelayanan, hari dan jam pelayanan, nomor telepon, faksimili, dan email 2. Sosialisasi yang disampaikan pada suatu acara: Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 68 a. Pra pendidikan PPDS b. Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dan farmasi klinis c. Seminar-seminar ilmiah baik di lingkungan RSUD Dr. Soetomo maupun seminar di di luar rumah sakit.

3.5.9. Evaluasi Kinerja PIO

Monitoring dan evaluasi di PIO dilakukan terhadap: 1. Protap, form pertanyaan, respon time, jenis pertanyaan, dan konsumen klasifikasi penanya. Evaluasi terhadap respone time dilakukan setiap bulan dan pertanyaan dijawab dalam waktu yang singkat kurang dari satu jam dengan jawaban yang tepat, benar dan mudah dimengerti disertai dengan referensi pendukung. 2. Sarana dan prasarana di PIO meliputi sarana yang menunjang kerja PIO seperti kondisi meja, kursi, almari arsip, koneksi internet, kinerja komputer, dan referensi yang selalu update untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai obat 3. Kinerja PIO dievaluasi setiap satu tahun sekali 4. Sumber daya manusia di PIO yaitu dengan jumlah pegawai yang terdapat di PIO apakah sudah mampu melakukan pelayanan informasi obat dengan optimal. Indikator dalam mengevaluasi kinerja PIO: 1. Respond time, merupakan lama waktu yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan. Respone time dalam pelayanan PIO tergantung pada tingkat kepentingan pertanyaan CITO, tingkat kesulitan pertanyaan, dan fasilitas pendukung sumber primer dan sekunder. Respon time yang ditetapkan oleh tim PIO adalah 1 jam untuk 1 penanya. 2. Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan leaflet, buletin, booklet dll. 3. Jumlah pertanyaan yang masuk. Semakin banyak pertanyaan yang masuk menunjukkan semakin tingginya kepercayaan tenaga kesehatan terhadap kinerja PIO. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 69 4. Meningkatnya jumlah pertanyaan berdasarkan jenis dan tingkat kesulitan pertanyaan. 5. Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak bisa dijawab. 6. Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan. 7. Menurunnya keluhan atas pelayanan

3.5.10. PIO di RSUD Dr. Soetomo

Unit PIO RSUD Dr. Soetomo terletak di UPF IRNA Anak lantai 2 dua, dengan luas ruangan 5,85 m x 3,75 m ± 22 m 2 . Luas ruangan yang tersedia kurang sesuai dengan standar ruangan PIO untuk Rumah Sakit kelas A, seharusnya memiliki luas ruangan 70 m 2 . Sarana dan prasarana yang ada di ruang PIO antara lain: 3 tiga komputer, printer, telepon, meja kerja, meja baca, rakbuku, kursi, almari arsip, koneksi internet,serta dokumen-dokumen lainnya. Buku referensi yang ada di PIO sebagian besar antara lain:  Pharmacotherapy a Patophysiologic Approach,  Applied Therapeutics,  The Clinical Use Of Drugs AHFS Drug Information  BNF British National Formulary  BNF British National Formulary for Children  Martindale: The Extra Pharmacopoeia  Drug Information Handbook  Drug Information Handbook Pediatric  Stockley Drug Interaction  Meyler Side of Effect  Handbook on Injectable Drugs, dll. Jumlah sumber daya manusia di unit PIO ada 3 tiga orang yaitu,1 satu orang Apoteker part-timer, 1 satu orang Asisten Apoteker, dan 1 satu orang bagian administrasi, seharusnya sumber daya manusia di unit PIO minimal 2 Apotekerfull-timer. Apoteker yang bertugas di PIO harus memiliki kompetensi di bidangfarmasi klinik, memiliki pengalaman sebagai ward pharmacist, memiliki kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan mampu mengembangkan Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 70 pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pendidikan pelatihan yangberkelanjutan.Seharusnya Apoteker bekerja fulltime sehingga bisa melakukan monitoring dan evaluasi semua kegiatan yang berjalan di PIO. Dapat disimpulkan bahwa PIO di RSUD Dr Soetomo kekurangan sumber daya manusia SDM. PIO RSUD Dr Soetomomelakukan kegiatan yang berkaitan dengan administratif seperti pembuatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Laporan bulanan di PIO berisi tentang evaluasi kerja selama 1 bulan mengenai pertanyaan yang masuk, asal penanya, dan kriteria pertanyaan. Laporan tahunan berisi tentang rencana kerja yang menyesuaikan dengan anggaran biaya untuk pengadaan referensi dan evaluasi kerja selama 1 tahun mengenai jumlah pertanyaan, respond time, dan jumlah produk leaflet dan brosur yang dihasilkan selama 1 tahun. Laporan tahunan ditujukan kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUD dr. Soetomo kemudian ditujukan kepada Direktur RSUD dr. Soetomo. Pelayanan aktif PIO di RSUD dr. Soetomomembuat booklet mengenai pengenceran obat suntik, buku panduan PIO, pedoman pemberian obat, dan leaflet obat tetes telinga.

3.5.10.1. Hasil Kegiatan Mahasiswa di PIO RSUD Dr. Soetomo

Kegiatan PKPA di unit PIO dilaksanakan pada tanggal 04 November 2015 oleh kelompok 5, 11 November 2015 oleh kelompok 4, 18 November 2015 oleh kelompok 3, 25 November 2015 oleh kelompok 2, dan 07 Desember 2015 oleh kelompok 1 dengan lama kegiatan yaitu 1 satu hari adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa di unit PIO terdapat pada tabel 3.15, 3.16, 3.17, 3.18, 3.19. Tabel 3.15 Kegiatan PKP di PIOKelompok 1 Tanggal Waktu Kegiatan 07 Desember 2015 08.00 – 09.30 Pengarahan tugas di PIO 09.30 - 11.30 Mencariinformasidari literature yang sesuaitentangobat analgesik narkotik dan non narkotik, antipirai, antialergi dan shock anafilaktik serta antikonvulsi 11.30 – 13.30 Menjawab pertanyaan PIO 14.00 – 16.00 Diskusi dengan pembimbing PIO tentang hasil jawaban query Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 71 Tabel 3.16 Kegiatan PKP di PIOKelompok 2 Tanggal Waktu Kegiatan 25 November 2015 08.00-09.30 Study pustaka terkait Pemberian Informasi Obat PIO di Rumah Sakit 09.30-11.30 Menerima, Pengerjaan, dan menjawab Kasus 11.30-12.00 Pembagiaan tugas booklet “ Psikofarmaka” 13.00-15.00 Study literature terkait isi booklet Tabel 3.17 Kegiatan PKP di PIOKelompok 3 Tanggal Waktu Kegiatan 18 November 2015 08.00-09.30 Menjawabpertanyaan PIO 09.30-13.30 Mencariinformasidari literature yang sesuaitentangobatantimikroba yang akandibuatmenjadibooklet 13.30-16.30 Diskusidenganpembimbingtentang PIO Tabel 3.18 Kegiatan PKP di PIO Kelompok 4 Tanggal Waktu Keterangan 11 November 2015 08.00-09.00 Pengarahantentang PIO 09.00-12.30 Mencariinformasidari literature yang sesuaitentangobatantihipertensi yang akandibuatmenjadibooklet 13.00-15.30 Menjawabpertanyaan PIOdandiskusitentangjawabandaripertanyaan yang sudahdiberikan Tabel 3.19 Kegiatan PKP di PIOKelompok 5 Tanggal Waktu Kegiatan 04 November 2015 08.00-10.00 Pengarahandandiskusitentang PIO 10.00-12.00 Mencariinformasidari literature yang sesuaitentangobatkemoterapi yang akandibuatmenjadibooklet 13.00-14.00 Menjawabpertanyaan PIO 14.00-15.00 Diskusitentangjawabandaripertanyaan yang sudahdiberikan Ada 2 macam kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa di PIO, yaitu kegiatan aktif dan pasif. Kegiatan pasif yang dilakukan adalah menjawab pertanyaan dengan menggunakan minimal 2 dua referensi,kemudian dihitung waktu yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan respond time tabel 2.6 dan hasilnya didiskusikan dengan pembimbing. Standart respondtime untuk menjawab pertanyaan pada umumnya adalah 1 satu jam, namun jika tingkat kesulitan Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 72 pertanyaan cukup tinggi maka respond time dapat 1 satu jam, Daftar pertanyaan dari 5 lima kelompok dapat dilihat pada tabel3.20, 3.21, 3.22, 3.23, dan 3.24. Sedangkan untuk kegiatan aktif,mahasiswa mendapat tugas membuat booklet mengenai obat berdasarkan kelas terapi yang berbeda untuk masing- masing kelompok daftar namaobat dapat dilihat pada tabel 3.26, 3.27, 3.28, 3.29, dan 3.30. Tabel 3.20 Daftar Pertanyaan di Unit PIO RSUD Dr SoetomoKelompok 1 No . Pertanyaan kelompok 1 Respond Time Pustaka 1. Pasien usia 25 hari2200 gram, sepsis dengan hasil kultur darah moraxella catarrhalis, akan diberikan linezolid data sensitivity terhadap linezolid tidak ada, rasional atau tidak?, bagaimana dosis regimennya? 1 jam Center for Disease Control and Prevention 2013 Martindale 36 th , 2009 Antimicrobial Supcetible of Moraxella Catarrhalis, 2010 AHFS Drug Information 2011 Lacy et al, 2015, Drug Information Handbook 24th

2. Tigecycline dan Clindamycin