perekonomian secara umum bukan untuk menghadapi pesaing. Perilaku perusahaan monopoli dalam menetapkan harga dan jumlah produk bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Monopoli juga menetapkan harga secara administratif bukan melalui mekanisme pasar.
Perilaku setiap perusahaan akan sulit diperkirakan pada kondisi pasar oligopoli. Berbeda halnya dengan kondisi pasar persaingan sempurna dimana
perusahaan hanya bersifat sebagai penerima harga, pada oligopoli yang dipimpin oleh suatu perusahaan dominan pada umumnya perusahaan yang mendominasi
pasar akan berlaku seperti halnya perusahaan monopoli Jaya, 2001.
2.2.3 Kinerja Industri
Menurut Jaya 2001, kinerja industri adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri. Menurut para ekonom, kinerja pasar biasanya
memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan keseimbangan dalam distribusi.
a. Efisiensi
Efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu. Baik secara kuantitas fisik maupun nilai
ekonomis harga. Efisiensi terdiri dari dua kategori, yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian. Efisiensi internal biasanya menggambarkan perusahaan
yang dikelola dengan baik, menggambarkan usaha yang maksimum dari para pekerja dan menghindari kejenuhan dalam pelaksanaan jalannya perusahaan.
Sedangkan efisiensi alokasi menggambarkan sumber daya ekonomi yang
dialokasikan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi perbaikan dalam berproduksi yang dapat menaikan nilai output.
b. Kemajuan Teknologi
Melalui penemuan dan pembaharuan teknologi, orang dapat membuat suatu karya yang baru serta meningkatkan produktivitas suatu produksi barang
yang telah ada. Kemajuan teknologi dapat berpengaruh pada produksi, biaya dan harga Jaya, 2001.
c. Kesinambungan dalam Distribusi Keadilan Equity
Keadilan dalam pendistribusian sangat erat kaitannya dengan efisiensi dalam pengalokasian. Keadilan mempunyai tiga dimensi pokok yaitu
kesejahteraan, pendapatan dan kesempatan. Kesejahteraan dan pendapatan berkaitan dengan nilai uang. Sementara kesempatan berkaitan dengan peluang
yang dimiliki setiap orang. Kinerja pasar atau industri dapat juga dilihat dari pola keuntungan yang
didapat dari perusahaan-perusahaan dalam industri. Pola keuntungan ini digambarkan melalui Price-Cost Margin PCM. Selain itu pengukuran kinerja
dapat juga dilakukan denga metode rasio dari kelebihan keuntungan terhadap penjualan, tingkat pengembalian dari asset atau modal dan nilai pasar dari surat-
surat berharga perusahaan.
2.3 Hubungan Struktur, Perilaku dan Kinerja
Struktur, perilaku dan kinerja saling berinteraksi yang mempengaruhi proses alokasi hasil produksi kepada masyarakat dengan efektif dan efisien.
Struktur pasar merupakan kunci penting dari pola konsep SCP dalam ekonomi
industri Jaya, 2001. Struktur pasar akan mempengaruhi perilaku pasar terutama dalam hal sikap terhadap kebijakan harga, strategi pengembangan usaha serta
strategi dalam produk. Selanjutnya struktur dan perilaku yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi kinerja dalam perekonomian. Kinerja yang baik
terutama mencangkup harga yang rendah, efisiensi, inovasi dan keadilan.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu