sekali, hambatan rendah, sedang sampai tingkatan tinggi dimana tidak ada lagi jalan masuk. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks dimana
hambatan yang besar dapat memperkuat kekuatan pasar suatu perusahaan dominan Jaya, 2001.
2.2.2 Perilaku Industri
Menurut Hasibuan 1993 perilaku industri adalah pola tanggapan dan penyesuaian yang dilakukan suatu perusahaan di dalam pasar untuk mencapai
tujuannya. Biasanya perilaku itu dilakukan dengan melihat kondisi pasar yang akan dimasuki.
Menurut teori ekonomi industri, perilaku industri menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu
industri untuk merebut pangsa pasar dan mangalahkan pesaingnya. Perilaku industri ini terlihat dalam penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan dalam
pasar dan juga dalam kebijakan produk. Perilaku Industri Pengolahan Susu terlihat dalam tiga strategi, yaitu: perilaku dalam strategi harga, perilaku dalam
strategi produk dan perilaku dalam strategi promosi. Perilaku industri dapat menjelaskan mengenai persaingan harga dan
jumlah yang ditetapkan perusahaan, kolusi yang terjadi antara perusahaan, diskriminasi harga, differensiasi produk, pengeluaran iklan dan promosi serta
pengeluaran riset dan pengembangan. Dalam perilaku perusahaan terdapat kekuatan pemusatan pasar yang terdiri dari pasar monopoli, oligopoli, dan pasar
persaingan sempurna. Pada pasar monopoli dimana terdapat kekuatan pasar pada perusahaan tertentu, perilaku perusahaan bertujuan untuk menggapai kondisi
perekonomian secara umum bukan untuk menghadapi pesaing. Perilaku perusahaan monopoli dalam menetapkan harga dan jumlah produk bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Monopoli juga menetapkan harga secara administratif bukan melalui mekanisme pasar.
Perilaku setiap perusahaan akan sulit diperkirakan pada kondisi pasar oligopoli. Berbeda halnya dengan kondisi pasar persaingan sempurna dimana
perusahaan hanya bersifat sebagai penerima harga, pada oligopoli yang dipimpin oleh suatu perusahaan dominan pada umumnya perusahaan yang mendominasi
pasar akan berlaku seperti halnya perusahaan monopoli Jaya, 2001.
2.2.3 Kinerja Industri