industri Jaya, 2001. Struktur pasar akan mempengaruhi perilaku pasar terutama dalam hal sikap terhadap kebijakan harga, strategi pengembangan usaha serta
strategi dalam produk. Selanjutnya struktur dan perilaku yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi kinerja dalam perekonomian. Kinerja yang baik
terutama mencangkup harga yang rendah, efisiensi, inovasi dan keadilan.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Analisis Struktur Perilaku Kinerja telah banyak dilakukan oleh para peneliti ekonomi, terutama penelitian mengenai industri. Hal
ini terkait dengan perkembangan industri saat ini yang semakin pesat. Beberapa penelitian mengenai Analisis Struktur Perilaku Kinerja Industri
diantaranya: 1. Analisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Minuman Ringan di
Indonesia yang dilakukan oleh Sunengcih 2009, hasil penelitian pengujian menunjukkan bahwa sebanyak dua dari empat variabel
independen yang dirumuskan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya PCM. Kedua variabel tersebut adalah efisiensi-X dan
usaha, sementara nilai CR4 dan Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap PCM.
2. Andiani 2006 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Struktur Perilaku Kinerja Industri Susu di Indonesia, menyimpulkan bahwa bentuk
struktur pasar industri susu Indonesia adalah struktur pasar oligopoli ketat, penetapan harga susu berdasarkan kesepakatan harga antar pesaing,
strategi produk yang dilakukan industri susu dengan diferensiasi produk,
strategi promosi yang dilakukan perusahaan susu Indonesia umumnya melalui strategi berbentuk merek, iklan, public relation, personal selling.
Dari segi kinerja industri susu Indonesia memiliki nilai PCM yang cukup tinggi dan tingkat efisiensi yang cukup baik. Berdasarkan regresi, CR
4
dan PCM mempunyai hubungan yang positif dan nyata pada industri susu.
Susu merupakan suatu komoditi yang sangat menarik untuk diteliti, karena didalamnya terdapat banyak sekali permasalahan yang perlu dipecahkan
masalahnya mulai dari hulu ke hilir, mulai dari peternak hingga tingkat industri, bahkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mempengaruhi komoditi susu itu
sendiri. Penelitian sebelumnya mengenai produk susu diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma 1997 mengenai Ekspor-Impor
Susu Olahan Indonesia di Pasar Internasional. Hasil penelitian Kusuma 1997 menyimpulkan bahwa ekspor produk susu dalam laju pertumbuhan
volume dan nilai ekspor berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung menurun, impor susu dalam laju pertumbuhan volume dan nilai impor
cenderung stabil, penduduk daerah pedesaan dan perkotaan paling banyak mengkonsumsi susu kental manis serta pemasaran produk susu olahan
memiliki prospek cukup baik di pasar domestik. 2. Penelitian selanjutnya Amaliah 2007 mengenai Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Impor Susu Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa impor susu Indonesia dari sisi permintaan pada jangka panjang
dipengaruhi secara signifikan oleh harga riil susu impor, harga riil susu domestik, nilai tukar riil Rupiah, dan pendapatan perkapita. Pada jangka
pendek dipengaruhi secara signifikan oleh produksi susu domestik, harga riil susu impor lag pertama, pendapatan perkapita lag ketiga dan nilai tukar
riil Rupiah pada lag kedua dengan pengaruh yang bersifat negatif. Terdapat beberapa perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Penelitian yang dilakukan Kusuma 1997, dan Amaliah 2007 menggunakan variabel, metode analisis dan tujuan penelitian yang berbeda
dengan penulis, tetapi memiliki persamaan dalam meneliti produk susu dari perusahaan susu. Penelitian Sunengcih 2009 menganalisis mengenai Industri
Minuman Ringan dan memiliki kesamaan dalam hal metode serta alat analisis yang digunakan dalam metode permasalah tersebut. Sedangkan penelitian Andiani
2006 memiliki persamaan dalam hal industri yang diteliti, metode dan variabel yang digunakan, perbedaannya ialah dalam penelitian ini terdapat pengembangan
dari penelitian sebelumnya dimana penulis menambahkan beberapa variabel baru dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu Minimum
Eficiency Scale dan Total Impor dalam rentang waktu 1984-2008.
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis