Kriteria uji : Probability ObsR-Squared
taraf nyata α, maka tolak H0 yang artinya terjadi autokorelasi positif ataupun negative dalam model.
Probability ObsR-Squared taraf nyata α, maka terima H0 tidak ada
autokorelasi.
3.7.7 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi jika ragam error tidak konstan atau variabel U
t
berbeda-beda. Gejala Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model tersebut tidak memenuhi syarat sebagai model yang baik. Model yang baik ialah
memenuhi ragam error yang sama. Gejala tersebut dapat ditunjukan oleh Probability ObsR-Squared
pada uji White Heteroskedastisitas. Hipotesis :
H0 : µ = 0 H1 : µ
≠ 0 Kriteria uji :
Probability ObsR-Squared taraf nyat
a α, maka tolak H0 yang artinya terjadi heteroskedastisitas.
Probability ObsR-Squared taraf nyata α, maka terima H0 tidak ada
heteroskedastisitas.
IV. GAMBARAN INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI INDONESIA
4.1 Sejarah Industri Pengolahan Susu Indonesia
Keberadaan sapi perah di Indonesia berawal pada kebutuhan Susu Sapi segar orang Eropa yang bekerja di perkebunan-perkebunan milik Belanda. Ternak
sapi perah pertama yang diimpor adalah jenis Sapi Hissar, yang didatangkan ke daerah Sumatra Timur, terutama di Medan dan Deli Serdang, pada tahun 1885.
Sapi Hissar ini kemudian dipelihara oleh peternak sapi yang berasal dari India, yang memang telah lama menetap di daerah Sumatra Timur. Walaupun produksi
susu sapi tersebut masih rendah, peternakan sapi perah yang sudah ada dapat mencukupi kebutuhan lokal.
Dalam perkembangan sapi perah, kebutuhan akan susu sapi terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah orang Eropa yang datang ke
Indonesia. Belanda kemudian memutuskan untuk mendatangkan sapi jantan jenis Friesian Holstein ke Pasuruan, Jawa Timur, pada tahun 1891. Sapi pejantan ini
digunakan untuk meningkatkan grading-up sapi –sapi lokal menjadi sapi perah.
Pada tahun 1900 kembali didatangkan sapi Friesian Holstein ke daerah Lembang, Jawa Barat, yang akhirnya berkembang pesat dan menyebar ke daerah-daerah lain
di sekitar Jawa Barat. Pada tahun 1939, 22 ekor sapi pejantan Friesian Holstein didatangkan ke
daerah Grati, Pasuruan. Sapi ini melengkapi sapi perah jenis lain seperti : Milking Shorthorn, Ayrshire dan Jersey, yang telah didatangkan sebelumnya dari