Uji R-Squared R Uji F Uji t Uji Normalitas

Tabel 9. Hasil Regresi Model Method: Least Squares Sample: 1984 2008 Included observations: 25 Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -4.756341 3.084642 -1.541943 0.1405 CR 4 0.097113 0.058916 1.648338 0.1166 MES -0.163838 0.069576 -2.354815 0.0301 GROWTH -0.030865 0.017224 -1.791922 0.0900 PROD 0.000549 0.000414 1.325393 0.2016 XEFF 0.593103 0.019102 31.04990 0.0000 Tm 0.086761 0.069477 1.248781 0.2277 R-squared 0.989468 Adjusted R-squared 0.985957 F-statistic 281.8444 ProbF-statistic 0.000000 Model tersebut terdiri dari Price Cost Margin PCM sebagai variabel dependen yang mewakili kinerja sedangkan yang menjadi variabel independen yang diduga mempengaruhi variabel dependen ialah konsentrasi empat perusahaan terbesar CR 4 , Skala minimum efisiensi MES, pertumbuhan output Growth, produktifitas PROD, efisiensi internal X-eff, dan total impor bahan baku Tm. Berdasarkan tabel 10, keterkaitan antara PCM dengan variabel independennya dapat dirumuskan ke dalam persamaan regresi berikut: PCM = -4,756341 + 0,097113CR4 – 0,163838MES – 0,030865Growth + 0,000549Prod + 0,593103Xeff + 0,086761Tm

5.4.1 Uji R-Squared R

2 Nilai koefisien determinasi atau nilai R-Squared yang diperoleh adalah sebesar 0.989468 yang berarti 98,95 persen keragaman PCM sebagai variabel dependen pada industri pengolahan susu dapat dijelaskan oleh variabel independen pada model yang terdiri dari CR 4 , MES, Growth, Produktivitas, X-eff dan total impor. sisa nilai koefisien determinan sebesar 1,05 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

5.4.2 Uji F

Taraf nyata yang digunakan adalah 10 persen. Nilai probability F-statistic sebesar 0,000000 yang lebih kecil daripada taraf nyata 10 persen atau 0,1. Kesimpulannya adalah minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap variabel dependen sehingga model penduga tersebut layak untuk menduga parameter yang ada dalam fungsi.

5.4.3 Uji t

Hasil uji t dapat dilihat dari nilai probabilitas masing-masing variabel independennya. Variabel CR 4, produktivitas dan total impor memiliki nilai probabilitas masing-masing 0,1166; 0,2016 dan 0,2277 yang nilainya lebih besar dari taraf nyata 10 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap PCM. Sementara variabel MES, Growth, Xeff memiliki nilai probabilitas masing-masing 0,0301 ; 0,09 dan 0,0000 yang nilainya lebih kecil dari taraf nyata 10 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa MES, Growth dan Xeff berpengaruh nyata terhadap PCM.

5.4.4 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dianalisis melalui nilai probabilitas yang diperoleh untuk menentukan bahwa error term pada model dapat terdistribusi normal. Nilai probabilitas pada uji normalitas sebesar 0,238589 lebih besar dari taraf nyata sebesar 10 persen, artinya error term pada model tersebut terdistribusi normal. 1 2 3 4 5 6 7 8 -2 -1 1 2 3 4 Series: Residuals Sample 1984 2008 Observations 25 Mean -6.55e-15 Median -0.027502 Maximum 3.707245 Minimum -2.166829 Std. Dev. 1.310630 Skewness 0.757342 Kurtosis 3.676103 Jarque-Bera 2.866026 Probability 0.238589 Gambar 6. Grafik Hasil Uji Normalitas 5.4.5 Uji Multikolinearitas Gejala multikolinearitas terjadi apabila terdapat hubungan kausalitas pada variabel-variabel independennya. Gejala multikolinearitas dianalisis menggunakan matriks korelasi dengan memperhatikan nilai antara variabel independennya. Jika nilai antar variabel independennya lebih besar dari │0,8│maka model yang dianalisis mengalami masalah multikolinearitas. Tabel 10. Matriks Korelasi antar Variabel Independen CR4 MES Growth Prod Xeff Tm CR4 1.000000 0.708286 -0.107481 -0.003074 0.102553 0.399277 MES 0.708286 1.000000 0.221379 0.176830 0.119040 0.262181 Growth -0.107481 0.221379 1.000000 0.318534 0.486875 -0.034299 Prod -0.003074 0.176830 0.318534 1.000000 0.448217 0.564951 Xeff 0.102553 0.119040 0.486875 0.448217 1.000000 0.348885 Tm 0.399277 0.262181 -0.034299 0.564951 0.348885 1.000000 Pengujian pada model untuk penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai variabel independen yang lebih besar dari │0,8│sehingga dapat diartikan bahwa diantara variabel independen dalam model tidak terdapat gejala multikolinearitas.

5.4.6 Uji Autokorelasi