Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengadaan Input Susu di Indonesia

Indonesia adalah persusuan. Kondisi geografis, ekologi, dan kesuburan lahan di beberapa wilayah Indonesia memiliki karakteristik yang cocok untuk pengembangan persusuan. Sejarah kebijakan persusuan di Indonesia diawali dengan kebijakan pemerintah terhadap pengadaan input susu dan seiring perkembangannya mengharuskan pemerintah membuat kebijakan terhadap produksi susu.

4.5.1 Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengadaan Input Susu di Indonesia

Kebijakan pengadaan sarana produksi berupa penyediaan bibit sapi, pakan ternak, dan obat-obatan yang dikaitkan dengan sistem kredit yang layak dan mudah merupakan titik strategi dari pembangunan peternakan. Fungsi pengadaan sarana produksi sangat penting, karena pada umumnya peternak sapi perah rakyat kurang berpengetahuan tentang jenis ternak, pakan ternak, disinfektan, dan obat- obatan yang baik atau cocok dengan kondisi sehingga diharapkan usaha sapi perah rakyat dapat menghasilkan atau berproduksi dengan hasil yang tinggi dan tentunya efisien. Sedangkan sistem kredit diberikan karena peternak rakyat umumnya berekonomi lemah. Karena itu peran atau fungsi yang sangat penting ini tidak dipercayakan kepada badan usaha yang semata-mata mencari keuntungan. Kebijakan pemasukan bibit ternak sapi perah, terdapat dalam tiga SK Menteri Pertanian, yaitu :  SK Menteri Pertanian Nomor 750KptsUm1082 tentang syarat-syarat pemasukan bibit ternak dari luar negeri.  SK Menteri Pertanian Nomor 752KptsUm1082 tentang syarat-syarat teknik bibit sapi perah yang dimasukkan dari luar negeri.  SK Menteri Pertanian Nomor 753KptsUm1082 tentang kesehatan bibit sapi perah yang akan dimasukkan dari Australia dan Selandia Baru. Inti dari kebijakan ini adalah menitikberatkan persyaratan teknis agar impor bibit sapi perah tidak berdampak negatif, terutama penyakit ternak atau mutu genetis sapi perah yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar bibit sapi perah yang masuk ke Indonesia terjamin kualitasnya dan mempunyai standar kualifikasi tertentu. Sedangkan para peternak tersebut dilatih terlebih dahulu, agar memahami sepenuhnya apa yang harus dikerjakan untuk menghasilkan sapi-sapi prima. Jika ada peternak berpotensi tetapi terhambat modal maka perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

4.5.2 Kebijakan Pemerintah terhadap Produksi Susu di Indonesia