Pengenalan Kebutuhan Pencarian informasi

alternatif, pembelian dan evaluasi hasil. Pada Gambar 2 dapat diketahui lebih jelas tahapan-tahapan keputusan tersebut secara sederhana. Gambar 2. Model Lima Tahap Pembelian Sumber : Kotler 2000

3.1.4.1. Pengenalan Kebutuhan

Menurut Engel, et al 1994, pengenalan kebutuhan sebagai tahap awal pengambilan keputusan dipengaruhi oleh tiga determinan yaitu informasi yang disimpan dalam ingatan, perbedaan individual dan pengaruh lingkungan. Pengenalan kebutuhan didefinisikan sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Ketika ketidaksesuaian yang ada melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhanpun dikenali. Namun, seandainya ketidaksesuaian itu ada dibawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi. Secara sistematik hal ini dapat ditunjukkan oleh Gambar 3. Gambar 3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Evaluasi Pasca Pembelian Keadaan aktual Keadaan yang diinginkan Di bawah Ambang Tingkat Ketidaksesuaian Di atas Ambang Tidak Ada Pengenalan Kebutuhan Pengenalan Kebutuhan Kotler 2000, menyatakan kebutuhan ini disebabkan oleh adanya rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal merupakan kebutuhan dasar yang timbul dalam diri seseorang seperti rasa lapar, haus dan lain-lain yang mencapai titik tertentu dan menjadi dorongan untuk mememenuhinya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, orang telah belajar tentang bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini. Rangsangan eksternal adalah kebutuhan yang timbul akibat dorongan eksternal dari luar, misalnya seorang anak yang ketika melihat toko kue dan mencium roti segar merangsang lapar pada diri anak tersebut. Pemasar harus dapat mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan itu. Sehingga ke depan pemasar dapat melihat nilai kepuasan yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk tertentu.

3.1.4.2. Pencarian informasi

Konsumen yang telah mengenali kebutuhannya akan terlibat dalam pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya yang potensial. Pencarian informasi sebagai tahap kedua dari proses pengambilan keputusan oleh Engel et al 1994, didefenisikan sebagai aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau memperoleh informasi dari lingkungan. Pencarian informasi dapat bersifat internal atau eksternal. Pencarian internal adalah pencaraian informasi melalui ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang. Pencaraian internal ini lebih dulu terjadi setelah pengenalan kebutuhan. Jika pencarian internal memberikan informasi yang memadai maka pencarian eksternal tidak dibutuhkan. Ketika pencarian internal tidak mencukupi, konsumen memutusakan untuk mencari informasi tambahan melalui pencarian eksternal, yaitu mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan. Proses pencarian informasi dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Proses Pencarian Informal Sumber: Engel, Blackwell dan Miniard 1994 Perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama sebagai acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya Kotler, 2000. Sumber informasi konsumen dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu : a Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan b Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, pemasar, pajangan toko c Sumber publik : media massa, organisasi penentu peringkat konumen d Sumber pengalaman : penanganan, pengakajian, pemakaian produk Pengenalan kebutuhan Pencarian internal Pencarian internal berhasil Jalankan pencarian eksternal Lanjutkan dengan keputusan Determinan dari pencarian internal: 1. pengetahuan yang sudah ada 2. pengetahuan untuk memperoleh informasi Besarnya pencarian informasi yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi, kemudahan memperoleh tambahan, nilai yang diberikan pada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut. Pencarian yang dilakukan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu situasi, ciri-ciri produk, lingkungan eceran dan konsumen Engel et al, 1994. Tekanan waktu adalah sumber pengaruh situasi. Ciri-ciri produk dapat mempengaruhi pencarian informasi. Jika konsumen percaya bahwa semua merek adalah sama, maka hanya sedikit kemudahan untuk pencarian yang ekstensif. Jika merek-merek menjadi lebih berbeda, maka hasil potensial dari pencarian akan semakin besar. Lingkungan eceran juga akan mempengaruhi pencarian konsumen. Jarak di antara pesaing eceran dapat menentukan banyaknya toko yang menjadi tempat belanja konsumen selama pengambilan keputusan. Pencarian lebih mungkin terjadi ketika konsumen melihat perbedaan yang penting di antara pengecer. Faktor terakhir adalah konsumen, di mana karakteristik konsumsi sacara kuat menentukan perilaku konsumen. Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan keterlibatan, kepercayaan dan sikap serta karaktersitik demografi.

3.1.4.3. Evaluasi Alternatif