antara lain membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan popularitas daerah serta meningkatkan produksi.
2.2. Gambaran Umum Buah Stroberi
Tanaman stroberi merupakan tanaman yang berasal dari Benua Amerika, dan dari tata nama taksonomi diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Subdivisi : Angiospermae berbiji tertutup Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria x ananassa Duchesnes Buah stroberi merupakan salah satu produk hortikultura yang cukup
menguntungkan jika dikelola secara profesional. Tanaman stroberi merupakan salah satu tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daya pikat
tanaman ini terletak pada buahnya yang berwarna merah mencolok dengan bentuk yang kecil, menarik, serta rasanya yang manis segar. Akan tetapi
tanaman ini belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia stroberi disebut juga arben. Stroberi di Indonesia dan negara Asia
Tenggara lainnya hanya dapat dibudidayakan di dataran tinggi 800 dpl. Oleh karena itu penanamannya masih dalam skala kecil, sedangkan di negara
beriklim sedang dan subtropik stroberi sudah lama dibudidayakan secara besar- besaran.
Nilai gizi buah stroberi cukup tinggi, dimana setiap 100 gr buah memiliki kandungan energi, protein, vitamin, lemak, dan unsur-unsur esensial lainnya.
Bagian yang dapat dimakan dari buah stroberi mencapai 96 persen Rukmana, 1998. Buah stroberi mempunyai rasa khas manis dan menyegarkan. Selain itu
buah stroberi mempunyai kandungan nutrisi gizi yang tinggi dan cukup lengkap, seperti disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi gizi per 100 gr Buah Stroberi
Kandungan Gizi Proporsi
Kalori kal 37.00
37.00 Protein g
0.80 0.80
Lemak g 0.50
0.50 Karbohidrat g
8.30 8.30
Kalsium mg 28.00
28.00 Fosfor mg
27.00 27.00
Zat Besi mg 0.80
0.80 Vit A SI
60.00 60.00
Vit B1 mg 0.03
0.03 Vit B2 mg
- 0.07
Niasin mg -
0.03 Vit C mg
60.00 60.00
Air g 89.90
- Bagian Dapat
dimakan Bdd 96.00
-
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI dalam Rukmana 1998
2.3. Budidaya Stroberi
Pengembangan stroberi di Indonesia dan daerah tropis pada umumnya dibatasi oleh beberapa kendala, antara lain ketersediaan bibit, keterbatasan lokasi
penanaman, kendala hama dan penyakit, serta biaya investasi yang cukup tinggi. Budidaya stroberi pada mulanya didominasi daerah atau negara beriklim
sub tropis, akan tetapi seiring perkembangan ilmu dan teknologi pertanian yang semakin maju, kini stroberi mendapat perhatian pengembangannya di daerah
beriklim tropis. Penanaman stroberi di Indonesia sudah lama dirintis sejak zaman kolonialisasi Belanda, akan tetapi pengembangannya masih dalam skala kecil.
Walaupun stroberi bukan tanaman asli Indonesia, namun pengembangan komoditas ini yang berpola agribisnis dan agroindustri dapat dikategorikan
sebagai salah satu sumber pendapatan baru dalam sektor pertanian. Fakta ini didasari dengan semakin banyaknya penggemar buah stroberi, baik konsumsi
dalam keadaan segar maupun buah yang telah diolah menjadi berbagai macam makanan atau minuman. Aneka macam produk olahan buah stroberi adalah
sebagai berikut : dibuat dodol, selai, sirup, jam, juice, jelly, manisan, es krim, salad buah, stroberi pada kue, dan lain sebagainya.
Penelitian dan pengembangan tanaman stroberi diarahkan untuk menghasilkan tanaman stroberi varietas unggul baru sesuai dengan permintaan konsumen.
Menurut Rukmana 1998, syarat-syarat tanaman stroberi varietas unggul baru yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1 Berproduksi tinggi dan stabil. 2 Ukuran buah besar, terutama buah stroberi untuk tujuan konsumsi segar.
3 Warna buah cerah dan ber-flavor segar serta padat. 4 Berumur genjah atau cepat berbunga dan berbuah.
5 Tahan terhadap penyakit dan hematoda. 6 Dapat beradaptasi pada daerah tertentu.
Peluang untuk memasarkan buah stroberi cukup terbuka, baik untuk pasar dalam negeri maupun untuk pasar luar negeri. Konsumen terbesar dari buah
stroberi berasal dari masyarakat golongan menengah ke atas dan orang asing, ini dikarenakan harga dari buah stroberi relatif tinggi dengan penyebarannya berada
di hotel, restoran, pasar swalayan dan pabrik pengolahan makanan atau minuman, dengan harga buah Stroberi di supermarket berkisar antara Rp 32.000 –
Rp 62.000kg.
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu