Kepuasan Konsumen Kerangka Pemikiran Teoritis

diberikan. Sikap diekspresikan bilamana seseorang suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulasi lingkungan. Gaya hidup merupakan pola yang digerakan orang untuk menghabiskan sumberdaya yang dimilikinya. Sedangkan demografi mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan.

3.1.5.3. Faktor Psikologis

Pengolahan informasi yaitu cara-cara informasi ditransformasikan, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan. Sedangkan pembelajaran adalah setiap usaha mempengaruhi konsumen yang menghasilkan pengetahuan, dimana pengalaman menyebabkan perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku. Watson dalam Engel et al 1994, menyatakan bahwa pengulangan yang konstan akan mengukuhkan respon dan membina kebiasaan membeli. Perubahan sikap dan perilaku merupakan sasaran dari kegiatan pamasaran.

3.1.6. Kepuasan Konsumen

Kotler 2000, mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan dari kesannya tehadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Dari defenisi yang dikemukakan oleh Kotler 2000, kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja di bawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan melebihi maka pelanggan akan merasa puas atau senang. Banyak perusahaan berfokus pada kepuasan tinggi karena pada pelanggan yang hanya merasa puas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih sulit untuk mengubah pilihannya. Para pembeli membentuk harapan mereka dipengaruhi oleh pengalaman pembelian mereka sebelumnya, nasehat teman dan kolega serta janji dan informasi pemasar dan para pesaingnya. Jika para pemasar meningkatkan harapan terlalu tinggi maka para pembeli akan merasa kecewa. Sebaliknya jika perusahaan menetapkan harapan terlalu rendah maka para pembeli tidak akan tertarik Menurut Gerson 2001, kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Bila ternyata sesuai keinginan, maka konsumen akan merasa puas. Pelanggan yang puas akan membeli lebih banyak dan lebih sering. Konsumen yang puas dapat menjadi alat promosi yang baik karena mereka dapat merekomendasikan kepada kerabat dan temannya. Hubungan antara pelayanan, kepuasan penjualan, dan keuntungan bersifat langsung. Rangkuti 2002, menyatakan kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan. Umpan balik dari pelanggan secara langsung dari pelanggan merupakan alat untuk mengukur kepuasan pelanggan. Perusahaan menciptakan sebagai tanggapan adanya kebutuhan dan keinginan pelanggan akan suatu produk. Harapan-harapan dari pelanggan akan produk untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya direspon oleh perusahaan dengan menambahkan nilai-nilai tertentu pada produk tersebut yang bertujuan untuk memberikan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan namun juga bernilai bagi pelanggan. Gambar 7 . Diagram konsep kepuasan pelanggan Sumber : Rangkuti 2002

3.1.7. Atribut produk