Diagram 4 Kategori dan Presentase Hasil Tes aspek Kelayakan Isi Siklus 1
Diagram 4 tersebut menunjukan bahwa skor mayoritas yang diperoleh siswa yaitu 51,61 berada pada kategori baik. Selanjutnya kategori sangat baik,
dicapai siswa dengan persentase sebesar 19,35. Kategori cukup dicapai siswa dengan persentase sebesar 29,32 sedangkan siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori kurang tidak ada atau 0. Namun demikian, rata-rata skor aspek kekritisan menganalisis masalah masih termasuk dalam kategori cukup belum
mencapai batas tuntas yaitu 19,52 sehingga masih perlu ditingkatkan.
4.1.2.1.4 Hasil Tes Aspek Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan
Penilaian aspek penggunaan Ejaan yang Disempurnakan difokuskan pada penulisan ejaan, kata baku dan tidak baku, dan penggunaan tanda baca yang tepat.
Kriteria pada aspek kemampuan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan adalah kesalahan penggunaan ejaan kurang dari 5 kata berkategori
sangat baik, kesalahan penggunaan ejaan lebih antara 5-10 berkategori baik, sedangkan kesalahan penggunaan ejaan sebanyak antara 10-15 kata berkategori
10 20
30 40
50 60
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
19.35 51.61
29.032
PRE S
E N
TA S
E
KATEGORI
cukup, dan kategori kurang berkriteria kesalahan ejaan lebih dari 15 kata. Hasil penilaian terhadap tes keterampilan menulis karya ilmiah aspek kemampuan
menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan siswa kelas XI IPA 2 pada siklus I dapat dilihat pada tabel 10 berikut.
Tabel 10 Hasil Tes Menulis Karya Tulis Ilmiah Makalah Aspek Penggunaan Ejaan yang disempurnakan
No Kategori
Skor Frekuensi
Jumlah Persentase
Rata-rata
1 Sangat Baik 10
6.71 dalam
kategori cukup
2 Baik 8
13 104
41.94 3 Cukup
6 16
96 51.61
4 Kurang 4
2 8
6.45 Jumlah
31 208
100
Data pada tabel 10 di menunjukan bahwa skor rata-rata aspek penggunaan Ejaan yang disempurnakan yang dicapai siswa adalah 6,71 termasuk dalam
kategori cukup. Perolehan nilai dalam kategori baik dicapai oleh 13siswa atau 41,93, kategori cukup dicapai oleh 16 siswa atau 51,61, sedangkan pada aspek
ini tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang atau 0 . Penyebab kurang maksimalnya skor yang dicapai siswa yaitu dalam
menulis siswa lebih memperhatikan aspek isi daripada aspek kebahasaan. Ejaan dianggap kurang penting yang penting isinya. Selain itu, siswa tidak tahu ejaan
yang benar seperti apa karena menurut mereka ejaan yang dipakai sudah benar. Penulisan EYD yang kurang tepat misalnya pada penulisan huruf kapital,
penulisan huruf miring, penulisan ejaan, dan penulisan tanda baca. a.
Kesalahan Ejaan
1. Kata “negative” seharusnya “negatif”
2. Kata “Social” seharusnya “sosial”
3. Kata “di ubah” seharusnya “diubah”
4. Kata “aktifitas” seharusnya “ aktivitas”
5. “…kadang2..” seharusnya kadang-kadang
b. Kesalahan penulisan huruf kapital
1. „…masalah Politik dan Ekonomi” seharusnya „…masalah politik dan
ekonomi‟. 2.
Kata “bermain Badminton” seharusnya “ bermain badminton 3.
“..mengontrol situs-situs Internet” seharusnya huruf I pada kata Internet menggunakan huruf kecil.
c. Kesalahan penulisan huruf miring
1. “.. kita bisa keep in touch” seharusnya ditulis miring karena merupakan
bahasa asing “keep in touch‖. 2.
„ ..clubing dan minum-minuman keras: seharusnya „…clubbing dan minum-
minuman keras‟ dan masih banyak kesalahan ejaan yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, hasil tes keterampilan menulis karya tulis ilmiah aspek sistematika pada tindakan siklus 1 dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Diagram 5 Kategori dan Presentase hasil Tes aspek Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan Siklus 1
Diagram 5 tersebut menunjukan bahwa skor mayoritas yang diperoleh siswa yaitu 51,61 berada pada kategori cukup. Selanjutnya kategori baik,
dicapai siswa dengan persentase sebesar 41,94. Kategori kurang dicapai siswa dengan persentase sebesar 6,45 , sedangkan tidak ada satu pun siswa yang
termasuk dalam kategori sangat baik.
4.1.2.1.5 Hasil Tes Aspek Penggunaan Bahasa