BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tindakan kelas dengan topik penelitian keterampilan menulis sudah banyak dilakukan, baik itu oleh dosen maupun mahasiswa. Namun, karena
ruang lingkup kajian menulis sangat luas, penelitian dengan topik tersebut masih cukup menarik untuk dikaji. Penelitian yang dilakukan biasanya berupa ide,
gagasan atau penemuan baru, ada juga yang bertujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang sudah ada. Topik yang penulis angkat dalam
penelitian ini sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya yaitu Budiyati, dkk 2005, Lestari 2005, Donalson,dkk 2006, Nurseha 2007,
Bonacci 2008, Fitriyah 2010, dan Hindawati 2010. Budiyati, dkk 2005:213-220 melakukan penelitian tindakan kelas dengan
judul Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis dalam Menulis Karya Tulis dengan Elemen Inkuiri Pendekatan Pembelajaran Kontekstual CTL pada Siswa
Kelas III SLTP 3 Ungaran Semarang. Penelitian tersebut berhasil menunjukkan adanya peningkatan berpikir logis dalam menulis karya tulis setelah menggunakan
elemen inkuiri pendekatan kontekstual. Peningkatan ini ditunjukan dengan meningkatnya kemampuan berpikir siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar
10,73. Pada siklus II kemampuan berpikir logis siswa meningkat lagi menjadi 34,75 dari siklus I. Peningkatan ini diikuti dengan perubahan siswa ke arah
13
positif yaitu siswa semakin serius mengikuti pembelajaran menulis karya ilmiah yang tergolong sulit. Siswa merasa senang karena dapat berpikir secara kritis dan
sistematis dengan menulis karya ilmiah. Melalui karya ilmiah pula, mereka menemukan sendiri solusi mengenai apa yang mereka tanyakan.
Penelitian Budiyati,dkk 2005 dengan penelitian penulis memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya dapat dilihat dari desain dan masalah
yang dikaji. Desain penelitian sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas PTK. Selain itu, penelitian keduanya fokus pada aspek menulis dengan
mengkaji masalah karya tulis ilmiah. Meskipun sama-sama memilih aspek menulis dengan kajian karya tulis ilmiah, penelitian Budiyati 2005
memfokuskan penelitian pada kemampuan berpikir logis, sedangkan penelitian ini fokus kajiannya tidak hanya kemampuan berpikir logis, akan tetapi lebih luas
yaitu menulis karya tulis ilmiah secara utuh mulai dari mengidentifikasi masalah, mencari pemecahan masalah, pengamatan hingga penulisan karya tulis ilmiah
sesuai dengan sistematika penulisan dengan memperhatikan unsur pembangun karya ilmiah yang baik dan benar. Perbedaan lain terletak pada strategi
pembelajaran dan sumber data dalam penelitian. Strategi yang digunakan pada penelitian Budiyati, dkk adalah pendekatan kontekstual elemen inkuiri, sedangkan
penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan lembar kerja siswa. Penelitian Budiyati 2005, sumber data diperoleh
dari siswa SMP kelas III, sedangkan penelitian penulis sumber data diperoleh dari siswa SMA kelas XI.
Penelitian menulis karya tulis ilmiah juga dilakukan oleh Lestari 2005 dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas II-5
SMA Negeri 12 Semarang dengan Pendekatan Kontekstual Elemen Inkuiri. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan dari prasiklus, siklus I dan siklus II.
Dari hasil tes keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 pada tahap prasiklus menunjukkan nilai rata-rata sebesar 62,13, sedangkan pada siklus I
meningkat menjadi 69,58 dan hasil tersebut meningkat lagi pada siklus II, yaitu 77,15. Peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas II-5 terjadi
pada tiap aspek penulisan karya ilmiah yang meliputi sistematika penulisan karya ilmiah, kemampuan menganalisis masalah, isi, kemampuan menggunakan Ejaan
yang Disempurnakan, kemampuan penggunaan bahasa, kemampuan menulis sumber kutipan, kemampuan menulis daftar pustaka, dan kerapian penulisan karya
ilmiah. Penelitian Lestari 2005 memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan penulis. Persamaan penelitian tersebut adalah dari segi masalah yang dikaji yaitu sama-sama mengkaji keterampilan menulis karya tulis
ilmiah siswa kelas XI SMA. Perbedaan penelitian tersebut terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan. Penelitian Lestari 2005 menggunakan
pendekatan kontekstual
elemen inkuiri,
sedangkan penelitian
penulis menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan lembar kerja
siswa. Penelitian tentang menulis karya tulis ilmiah juga dilakukan oleh
Donalson,dkk 2006 dengan judul Development of Research Paper Writing
Skills of Poultry Science Undergraduate Students Studying Food Microbiology. Penelitian ini membahas tentang kemampuan menulis karya tulis ilmiah
mahasiswa jurusan Ilmu Unggas yang belajar tentang mikrobiologi pangan bahwa untuk memenuhi semua tuntutan ilmiah dan komersial pada lulusan ilmu
unggas, kurikulum harus kembali fokus pada pelaksanaan keterampilan komunikasi yang lebih besar. Dalam penelitian tersebut pengajar memberikan
tugas untuk membuat makalah tidak kurang dari 14 halaman dengan materi pencegahan, identifikasi, dan pengendalian patogen bawaan makanan. Kemudian
mahasiswa memilih topik, yang kemudian disusun dalam sebuah kerangka dengan 3 referensi, menulis sebuah draft kasar 6 halaman dengan 10 referensi, dan
menyerahkan draft akhir dari proyek pada interval berjarak secara merata sepanjang semester. Di akhir penugasan, siswa mengisi survei tentang
pengalamannya menulis dan rencana setelah lulus. Dalam penelitiannya diketahui bahwa pendapat siswa menunjukkan bahwa penulisan makalah penelitian sebagai
bagian dari program senior di Unggas Sains melatih mahasiswa berpikir kritis serta memiliki kemampuan komunikasi ilmiah yang sangat berguna untuk karir
mereka. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Donalson,dkk 2006 adalah
sama-sama mengkaji tentang keterampilan menulis karya ilmiah. Perbedaannya terletak pada desain penelitian. Penelitian Donalson adalah penelitian Research
and Development untuk mengetahui hasil survey tentang keterampilan menulis karya ilmiah mahasiswa ilmu unggas, sedangkan penelitian ini adalah Penelitian
TindakanKelas PTK dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karya tulis ilmiah siswa.
Penelitian terkait topik ini juga dilakukan oleh Nurseha 2007 dengan judul Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran Berbasis
Kompetensi terhadap Prestasi Belajar Geografi pada Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 20062007. Hasil penelitian menunjukan
bahwa hipotesis 1 H1 yang diterima. Prestasi belajar geografi pada siswa yang diajar menggunakan LKS lebih baik daripada prestasi belajar geografi pada siswa
yang diajar tanpa menggunakan LKS. Hasilnya terbukti atau dapat diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian juga menunjukan
bahwa pemakaian LKS dapat meningkatkan prestasi belajar geografi siswa, berarti masih terdapat efektivitas penggunaan LKS yang diterapkan dalam proses
pembelajaran berbasis kompetensi, meskipun kurikulum dan metode pendekatan yang digunakan telah berbeda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis
adalah dari desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian Nurseha 2007 adalah penelitian eksperimen, sedangkan penelitian penulis adalah
penelitian tindakan kelas. Selain itu, fokus penelitian Nurseha 2007 adalah pengaruh lembar kerja siswa terhadap prestasi belajar geografi, sedangkan
penelitian penulis lembar kerja siswa hanya sebagai media untuk mendukung model pembelajaran yang digunakan peneliti.
Penelitian juga dilakukan oleh Bonacci,dkk 2008 dengan judul Social Sciences Research: Research, Writing, and Presentation Strategies for Student.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan bagaimana melakukan kajian pustaka dalam
ilmusosial, mengembangkan strategi menulis hasil penelitian, dan cara mempertahankan pekerjaan mereka. Penulis menguraikan bagaimana mencari
fakta dari sumber yang populer, mengembangkan pertanyaan penelitian, melakukan pencarian referensi, dan menulis makalah dalam format yang dapat
diterima, misalnya, format APA. Siswa juga diajari bagaimana tentang pencarian menggunakan sumber elektronik, seperti internet, serta panduan format
baru yang telah diumumkan dalam 5 tahun terakhir. Panduan itu membahas poin –
poin penelitian dan penulisan yang tidak cukup diberikan instruksi di kelas. Persamaan penelitian yang dilakukan Bonacci, dkk 2008 dengan
penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang keterampilan menulis karya ilmiah. Perbedaanya terletak pada ruang lingkup penelitian. Penelitian ini hanya
dibatasi pada keterampilan menulis karya ilmiah sedangkan keterampilan Bonancci ruang lingkupnya meliputi penelitian, menulis karya ilmiah hingga
mempresentasikan hasil karya ilmiah. Perbedaan lain terletak pada desain penelitian. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian
Bonacci berbentuk penelitian deskriptif analistis. Penelitian lain juga dilakukan oleh Fitriyah 2010 dengan judul
Peningkatan Kemampuan Melengkapi Karya Tulis dengan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki Menggunakan Media Kuatret Modifikasi Melalui Model
Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas XI SMA Yasiha Gubug. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan melengkapi karya
tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki menggunakan media kuatret modifikasi melalui model pembelajaran kontekstual. Peningkatan terlihat dari
hasil siklus I ke siklus II sebesar 1,13 dari nilai 76,9 pada siklus I menjadi 89,03 pada siklus II. Selain itu ada perubahan perilaku siswa ke arah yang positif. Siswa
semakin paham,semangat, aktif dan tertib dalam pembelajaran. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian
tersebut adalah sama-sama mengkaji masalah karya tulis ilmiah. Persamaan lainnya adalah dari segi sumber data. Sumber data sama-sama diperoleh dari
siswa SMA kelas XI. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis, penelitan Fitriyah ruang lingkup kajian penelitiannya lebih sempit dibanding
penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian Fitriyah hanya terfokus pada melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki, sedangkan
penelitian penulis tidak hanya melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki, tetapi menulis karya tulis secara utuh dari latar belakang penulisan
hingga daftar pustaka. Perbedaan lainnya adalah dari segi mengatasi masalah dan sumber data yang digunakan dalam penelitian.Tindakan yang digunakan untuk
mengatasi masalah menulis daftar pustaka dan catatan kaki pada penelitian Fitriyah adalah model pembelajaran kontekstual dengan media kuatret modifikasi,
sedangkan tindakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan media lembar kerja siswa.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Hindawati 2010 dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Melalui Media Teks
Berita dengan Model Pembelajaran Problem Based Istruktion PBI pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes. Berdasarkan analisis data yang diperoleh setelah
dibandingkan hasil siklus I dan siklus II , diketahui terjadi peningkatan
keterampilan menulis karangan argumentatif dengan model PBI dan media teks berita. Siklus I skor rata-rata sebesar 68.18 dalam kategori cukup, sedangkan pada
siklus II skor rata-rata meningkat menjadi 79,46 dalam kategori baik. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar
16, 54. Tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran juga mengalami perubahan dari tingah laku negatif menjadi tingkah laku yang positif.
Persamaan penelitian Hindawati 2010 dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis terletak pada desain penelitian dan model pembelajaran. Desain
penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas PTK dan model pembelajaran sama-sama menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
PBI. Adapun perbedaannya terletak pada masalah yang dikaji, sumber data, dan
media yang digunakan. Masalah dalam penelitian Hindawati 2010 sama – sama
mengkaji keterampilan menulis, hanya penelitian ini bukan keterampilan menulis karangan argumentatif melainkan keterampilan menulis karya tulis ilmiah.
Perbedaan lain adalah dari segi sumber data. Penelitian Hindawati 2010 sumber data diperoleh dari siswa kelas X SMA Negeri 3 Brebes, sedangkan sumber data
penelitian ini diperoleh dari siswa kelas XI SMA I Ungaran. Perbedaan lain juga dapat dilihat dari segi media pembelajaran. Penelitian Hindawati 2010
menggunakan media teks berita, sedangkan penelitian ini menggunakan media lembar kerja siswa.
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, topik yang berkaitan dengan keterampilan menulis karya tulis ilmiah, model pembelajaran berbasis masalah,
dan LKS telah beberapa kali dilakukan. Hanya saja fokus kajiannya berbeda-beda. Misalnya saja penelitian Budiyati 2005, hanya menekankan satu aspek yaitu
berpikir logis. Penelitian Fitriyah 2010 menekankan pada aspek melengkapi karya tulis ilmiah dengan daftar pustaka dan catatan kaki serta penelitian Lestari
2005 yang fokus pada menulis karya tulis ilmiah itu sendiri. Berbeda pula dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penulis memfokuskan pada menulis
karya tulis ilmiah dari seluruh aspek mulai dari menemukan masalah, penyelidikan hingga penulisan daftar pustaka. Yang membedakan dengan
penelitian sebelumnya adalah penggunaan model dan media. Penelitian peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah dengan model pembelajaran
berbasis masalah dengan media LKS belum pernah dilakukan. Penelitian sebelumnya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan LKS secara
terpisah untuk kompetensi dasar dan desain penelitian yang berbeda. Dengan demikian, menggabungkan antara model dan media tersebut untuk memecahkan
persoalan menulis karya tulis ilmiah di SMA 1 Ungaran diharapkan akan lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah siswa.
Penelitian ini memiliki keunggulan dari penelitian sebelumnya. Pertama, model pembelajaran yang digunakan paling cocok untuk mengatasi persoalan
yang ada di lapangan yaitu kesulitan dalam menemukan masalah yang menarik, menganalisis, dan memecahkan masalah. Kedua, penggunaan media LKS dapat
menuntun siswa dalam menyusun karya tulis ilmiah yang baik sesuai dengan pedoman penulisan. LKS juga diharapkan dapat mempermudah siswa dalam
menyusun kalimat menjadi paragraf yang runtut, padu, dan mudah dipahami. Dari
penjabaran di atas kedudukan penelitian ini adalah sebagai pelengkap penelitian terdahulu karena penelitian tentang peningkatan menulis karya tulis ilmiah masih
sangat jarang.
2.2 Landasan Teoretis