Kawasan Konservasi Prof. Dr. Ismudi Muchsin

2 Bersifat memaksa atau berpengaruh terhadap tindakan privat masyarakat luas publik. Kebijakan privat adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga swasta dan tidak bersifat memaksa kepada orang atau lembaga lain. Kebijakan privat hanya berlaku internal, bagi lembaga atau individu itu saja Hogwood and Gunn, 1988. Selanjutnya Williams 1971 dan Weiner and Vining 1989 menyatakan bahwa analisis kebijakan ialah proses atau kegiatan mensintesa informasi, termasuk hasil-hasil penelitian, untuk menghasilkan rekomendasi opsi desain kebijakan publik. Kebijakan publik ialah keputusan atau tindakan pemerintah yang berpengaruh terhadap atau mengarah pada tindakan individu dalam kelompok masyarakat. Analisis Kebijakan menurut Dunn 2000 adalah aktivitas menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan. Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan, analisis kebijakan meneliti sebab, akibat, dan kinerja kebijakan dan program publik. Analisis kebijakan juga merupakan disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai metode pengkajian multiple dalam konteks argumentasi dan debat politik untuk menciptakan, secara kritis menilai, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan, sedang menurut Quade in Dunn 2000, analisis kebijakan didefinisikan sebagai berikut : “Analisis kebijakan adalah suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberi landasan para pembuat kebijakan dalam membuat keputusan”. Tujuan analisis kebijakan adalah untuk memperbaiki kebijakan dengan cara menciptakan, secara kritis menilai, dan mengkombinasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Metodologi analisis kebijakan yang digunakan adalah sistem standar, aturan dan prosedur untuk menciptakan, menilai secara kritis, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Prosedur analisis kebijakan yang lazim digunakan dalam analisis kebijakan Dunn, 2000 yaitu berupa : 1 merumuskan masalah-masalah kebijakan definisi, yakni menghasilkan infor- masi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah kebijakan. 2 meramalkan kebijakan dimasa datang prediksi, yakni menyediakan infor- masi mengenai konsekuensi-konsekuensi di masa mendatang dari penerpan alternatif kebijakan, termasuk jika tidak melakukan sesuatu. 3 merekomendasikan aksi-aksi kebijakan preskripsi, yakni menyediakan informasi mengenai nilai konsekuensi alternatif kebijakan di masa mendatang. 4 memantau hasil-hasil kebijakan deskripsi, yakni menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan 5 mengevaluasi kinerja kebijakan evaluasi, yakni kegunaan alternatif dalam memecahkan masalah Beberapa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri terkait kebijakan pemerintah terhadap konservasi kawasan dan pemanfaatan sumberdaya alam di wilayah Kepulauan Seribu, adalah: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman Hayati Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3556; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694; 4. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 878Kpts-II1992 tentang Tarif Pungutan Masuk ke Hutan Wisata, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan