Interpretative Structural Modelling ISM

D = B 2 4 N 2 N adalah total populasi orang N i adalah total populasi per lapisan ke-i orang n i adalah jumlah contoh pada setiap lapisan orang n o adalah jumlah contoh pada survey awal orang ∑ W i adalah fraksi pengamatan yang dialokasikan pada lapisan ke-i n i = nw i c i adalah dimisalkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengamatan satu unit di lapisan ke-i Metode konsultasi dilakukan untuk mengklarifikasi data yang diperoleh di lapangan, hasil wawancara dengan pemerintah daerah setempat. Konsultasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan sekaligus melakukan klarifikasi hasil survei di lapangan.

3.3.2 Analisis Data

Analisis adalah salah satu kegiatan ilmiah berupa memilah-milah, mengurai suatu kebulatan komponen kedalam sub-sub komponen sehingga menjadi jelas kedudukannya atau peranannya masing-masing dan jelas pula kaitan kausalitasnya, yaitu mana yang menjadi sebab dan akibatnya. Soedjadi 1996 menjelaskan bahwa analisis adalah rangkaian kegiatan pemikiran yang logis, rasional, sistematis dan obyektif dengan menerapkan metodologi atau teknik ilmu pengetahuan, untuk melakukan pengkajian, penelaahan, penguraian, perincian dan pemecahan terhadap suatu obyek atau sasaran sebagai satu kebulatan komponen yang utuh kedalam sub-sub komponen yang lebih kecil, sehingga dapat diperoleh kejelasan-kejelasan tentang fakta, data dari informasi tentang obyek tertentu. Data adalah informasi mentah yang dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif Taylor and Cihon, 2004. Namun dalam penelitian akan ada masalah dimana 1 model kuantitatif yang sempurna belum tentu diketahui, 2 Faktor-faktor penyebab bisa banyak sekali, 3 Adanya keragaman alami yang meyebabkan hasil yang diperoleh tidak bisa diulang secara persis Aunuddin, 2005. Penerapan prosedur statistik secara sembarangan dapat membawa pada kesimpulan yang salah Walpole, 1993, dan kesalahan pada pengujian hipotesis Riduwan, 2003 Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data didalam penelitian ini menggunakan atau dikerjakan dengan memakai formula atau model matematis yang dianggap tepat, seperti yang diuraikan dalam sub-bab berikut.

3.3.2.1 Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang

Data habitat terumbu karang dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi terkini dari ekosistem terumbu karang yang diamati. Tabel 3. Kriteria persentase penutupan karang hidup Persentase Tutupan Karang Hidup Kondisi 0.0 - 24.9 Buruk 25.0 - 49.9 Sedang 50.0 - 74.9 Baik 75.0 - 100 Sangat baik Sumber : Menteri Negara Lingkungan Hidup 2001 Setelah itu masing-masing bentuk pertumbuhan dihitung nilai penutupannya berdasarkan rumus English et al. 1997: L i adalah persentase penutupan biota ke-i; n i adalah panjang total kelompok biota karang ke-i; L adalah panjang total transek garis.