2.6. Kriteria Taman Nasional
Penetapan sebuah kawasan menjadi sebuah Taman Nasional, beberapa kriteria harus dimiliki oleh sebuah kawasan atau daerah yang akan di
rekomendasikan menjadi Taman Nasional, diantaranya adalah; 1 Kawasan tersebut memiliki luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan
proses ekologis secara alami 2 Memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik berupa tumbuhan ataupun
satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuhalami. 3 Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh
4 Memiliki keadaan alam yang asli dan alami yang dapat dikembangkan seba- gai pariwisata alam.
5 Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam beberapa zona, seperti zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba, dan zona yang lain yang karena
pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan masyarakat sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumberdaya
alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri. Pengelolaan taman nasional sebagai salah satu instrumen pengelolaan
seharusnya di kelola dengan berpedoman pada tiga pilar konservasi yaitu, perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati
dan ekosistemnya dan pemanfaatan yang lestari untuk menunjang ilmu pengetahuan melalui riset, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi dengan berpedoman pada zonasi yang telah ditetapkan. Kawasan Taman Nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan
upaya pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu kawasan taman nasional dikelola berdasarkan satu rencana
pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya. Rencana pengelolaan taman nasional sekurang-
kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan.
Taman Nasional Laut di Indonesia sampai tahun 2012 ini berjumlah tujuh, disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Taman Nasional Laut di Indonesia
No. Nama Taman Nasional
Luas Ha
1 Taman Nasional Kepulauan Seribu
107.489 2 Taman
Nasional Karimunjawa
111.625 3 Taman
Nasional Bunaken
89.065 4 Taman
Nasional Wakatobi
1.390.000 5 Taman
Nasional Teluk
Togean 362.605
6 Taman Nasional Taka Bone Rate
530.765 7 Taman
Nasional Teluk
Cendrawasih 1.453.500 Sumber : data sekunder 2011
2.7. Kelembagaan
Ostrom 1990, mendefinisikan kelembagaan sebagai aturan yang berlaku umum dalam masyarakat yang menentukan siapa yang berhak membuat
keputusan, tindakan yang dapat dan tidak boleh dilakukan, prosedur yang harus diikuti, informasi yang dapat dan tidak dapat disediakan. Kelembagaan adalah
aturan main dalam masyarakat yang disepakati secara bersama yang harus diikuti dan dipatuhi untuk tujuan keteraturan dan kepastian interaksi antara sesama
anggota masyarakat baik itu berupa kegiatan ekonomi, politik dan sosial. North 1990 mendefinisikan kelembagaan sebagai batasan-batasan yang dibuat untuk
membentuk pola interaksi yang harmonis antar individu dalam melakukan interaksi politik, sosial dan ekonomi. North juga membagi kelembagaan berupa
informal dan formal. Kelembagaan informal adalah kelembagaan yang keberadaannya di masyarakat umumnya tidak tertulis seperti adat istiadat, tradisi,
pamali, kesepakatan, konvensi. Sedangkan kelembagaan formal adalah peraturan tertulis seperti perundang-undangan, kesepakatan, perjanjian kontrak, peraturan
bidang ekonomi, bisnis, politik dan lain-lain. Ruang lingkup kelembagaan dapat di batasi pada hal-hal berikut ini:
1 Kelembagaan adalah kreasi manusia human creation. Beberapa bagian penting dari kelembagaan adalah hasil akhir dari upaya atau kegiatan manusia