Kebijakan Prof. Dr. Ismudi Muchsin

dengan kualitas birokrasinya masing-masing. Dalam kaitan ini penegakan hukum dilihat dari kacamata kelembagaan. Perspektif ini perlu dipahami secara komprehensif dengan melihat pula keterkaitannya satu sama lain serta keterkaitannya dengan berbagai faktor dan elemen yang terkait dengan hukum itu sendiri sebagai suatu sistem. Perspektif ini meniscayakan dilakukannya harmonisasi hukum dan harmonisasi penegakan hukum secara komprehensif, terintegrasi, konsisten dan taat asas. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yang dibagi atas 2 tahap, tahap 1 yakni bulan Juli-Agustus 2011 untuk studi pendahuluan dan pengumpulan data sekunder, tahap 2 bulan April-Oktober 2012 untuk pengumpulan data primer dan sekunder. Lokasi pelaksanaan penelitian di Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta Gambar 4.

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, analisis, dan sintesis. Tahapan-tahapan tersebut membentuk alur kegiatan penelitian sebagai berikut: Gambar 3. Tahapan penelitian Gambar 4. Lokasi penelitian di Kabupaten Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta 36 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan penelitian, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder, berupa data ekologi dan sosial, ekonomi dan kelembagaan. Analisis yang digunakan selain analisis kuantitatif juga digunakan analisis kualitatif. Metode penelitian menggunakan metode survei yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyidik, mengukur dan menafsirkan data secara umum sebagaimana yang tersedia di lapangan atau sesuai fakta dan mencari keterangan secara faktual. Data primer dikumpulkan melalui observasi di lapangan dan wawancara yang mendalam. Penggunaan kuisioner dalam bentuk isian oleh responden yang dilakukan secara langsung di lapangan, dengan pihak- pihak yang terlibat. Data ekologi menggunakan pendekatan in-situ dengan metode sampling bio-ekologis untuk parameter kawasan konservasi Tabel 2. Tabel 2. Jenis data yang diukur No Parameter Satuan AlatMetode Keterangan

A. Aspek Biologi 1.

Tutupan terumbu MeteranLIT in situdata karang primer sekunder 2. Tutupan mangrove Meterantransek data sekunder garissurvey 3. Tutupan lamun Meteran data sekunder survey

A. Aspek-Hidro oseanografi

1. Kecerahan m Secchi disc in situ 2. Pasang surut m - data sekunder 3. Kecepatan arus cmdet Current meter in situ 4. Kedalaman air m Meteran in situ 5. Suhu o C Termometer in situ 6. Salinitas o oo Refractometer in situ 7. pH - pH-meter in situ 8. DO mgl DO-meter in situ Pendekatan partisipatif juga akan dilakukan untuk mengeksplorasi harapan masyarakat kawasan taman nasional dengan teknik Focus Group Discussion. Data sosial ekonomi dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden berpedoman pada kuesioner. Responden yang dipilih dalam penelitian ini masyarakat umum, nelayan, pengelola wisata, wisatawan, Pengelola Taman Nasional, Pemerintah Daerah, suku Dinas Kelautan dan Pertanian, Suku Dinas Pendidikan, Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta instansi terkait lainnya. Data sekunder meliputi data penduduk, pendidikan, mata pencaharian, tutupan karang, mangrove, pasang surut diperoleh dari Pemerintah Propinsi, Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Yayasan TERANGI. Pengumpulan data primer terkait dengan data sosial ekonomi dan kelembagaan dilakukan melalui kegiatan diskusi, wawancara dan penggunaan kuesioner. Responden yang menjadi target pengumpulan data primer adalah yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan taman nasional. Responden tersebut berasal dari kelompok nelayan, kelompok non nelayan, anggota lembaga swadaya masyarakat, staf pemerintah level Kelurahan, Kabupaten dan Propinsi, dan kelompok-kelompok lainnya yang terkait dengan pengembangan Area Perlindungan Laut APL, dan Sentra Penyuluh Konservasi Pedesaaan SPKP. Mengingat jumlah responden yang menjadi target pengumpulan data cukup besar, maka dilakukan pemilihan responden secara sengaja purposive sampling. Jumlah responden tersebut, dihitung berdasarkan rumus Scheaffer in Hilyana 2011: ∑ ∑ Jumlah responden pada setiap kelompok ditentukan melalui persamaan: ∑ D = B 2 4 N 2 N adalah total populasi orang N i adalah total populasi per lapisan ke-i orang n i adalah jumlah contoh pada setiap lapisan orang n o adalah jumlah contoh pada survey awal orang ∑ W i adalah fraksi pengamatan yang dialokasikan pada lapisan ke-i n i = nw i c i adalah dimisalkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengamatan satu unit di lapisan ke-i Metode konsultasi dilakukan untuk mengklarifikasi data yang diperoleh di lapangan, hasil wawancara dengan pemerintah daerah setempat. Konsultasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan sekaligus melakukan klarifikasi hasil survei di lapangan.

3.3.2 Analisis Data

Analisis adalah salah satu kegiatan ilmiah berupa memilah-milah, mengurai suatu kebulatan komponen kedalam sub-sub komponen sehingga menjadi jelas kedudukannya atau peranannya masing-masing dan jelas pula kaitan kausalitasnya, yaitu mana yang menjadi sebab dan akibatnya. Soedjadi 1996 menjelaskan bahwa analisis adalah rangkaian kegiatan pemikiran yang logis, rasional, sistematis dan obyektif dengan menerapkan metodologi atau teknik ilmu pengetahuan, untuk melakukan pengkajian, penelaahan, penguraian, perincian dan pemecahan terhadap suatu obyek atau sasaran sebagai satu kebulatan komponen yang utuh kedalam sub-sub komponen yang lebih kecil, sehingga dapat diperoleh kejelasan-kejelasan tentang fakta, data dari informasi tentang obyek tertentu. Data adalah informasi mentah yang dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif Taylor and Cihon, 2004. Namun dalam penelitian akan ada masalah dimana 1