Uji Normalitas Uji Homogenitas Kesamaan Dua Varians Uji Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen I

66 keterangan: : rata-rata kelas eksperimen I; : rata-rata kelas eksperimen II; : banyaknya kelas eksperimen I; : banyaknya kelas eksperimen II; : varians nilai tes kelas eksperimen I; dan : varians nilai tes kelas eksperimen II. Dengan dan taraf signifikan kriteria pengujian yaitu terima jika . Sudjana, 2005: 239-240. Setelah dilakukan analisis terhadap data awal, apabila hasilnya diketahui bahwa sampel berdistribusi normal, bersifat homogen, dan mempunyai rata-rata nilai yang sama maka kedua kelas di atas dapat dijadikan subjek penelitian.

3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Data yang digunakan pada analisis data tahap akhir adalah data hasil tes kemampuan pemecahan masalah.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hal ini juga menentukan uji statistik selanjutnya. Jika data berdistribusi normal, uji statistiknya adalah uji parametrik, sedangkan 67 jika data berdistribusi tidak normal uji statistikanya adalah uji non parametrik. Rumus yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan hipotesis statistika sebagai berikut: data berdistribusi normal; data tidak berdistribusi normal. Rumus pengujian statistik yang digunakan sebagai berikut Sudjana, 2005: 273: : banyaknya kelas interval; : frekuensi hasil penelitian; : frekuensi yang diharapkan; dan : harga Chi – Kuadrat. Dengan , kriteria pengujian adalah tolak jika dengan taraf siginfikan . Untuk hal lainnya diterima. Sudjana, 2005: 293

3.6.2.2 Uji Homogenitas Kesamaan Dua Varians

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kehomogenan varians dari kedua kelas eksperiman. Uji homogenitas digunakan untuk menentukan uji statistik selanjutnya. Apabila kedua sampel homogen, uji statistikanya adalah uji . Sedangkan, apabila kedua kelas tidak homogen uji statistikanya adalah uji . , dengan 68 Rumus yang digunakan adalah Uji Bartlett dengan hipotesis statistika, sebagai berikut: kedua sampel mempunyai kondisi yang homogensama kedua sampel mempunyai kondisi yang tidak homogensama Langkah-langkah uji Bartlett adalah sebagai berikut Sudjana, 2005: 261: a Menghitung dari masing-masing kelas; b Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus: c Menghitung harga koefisien Bartlett B dengan rumus: d Menghitung nilai statistik chi-kuadrat dengan rumus: Kriteria Pengujian: Jika , untuk taraf signifikan dn adalah jumlah kelas, maka kedua kelas mempunyai kondisi yang sama homogen. Sudjana, 2005: 261

3.6.2.3 Uji Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen I

Uji Hipotesis 1 KKM disekolah penelitian adalah . Secara individu, siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai . Pembelajaran dengan strategi TTW dikatakan efektif apabila hasil tes kemampuan pemecahan masalah setelah memperoleh 69 pembelajaran dengan model tersebut mencapai ketuntasan hasil belajar individual dengan ketuntasan klasikal minimal sebanyak 75. Ketuntasan tes kemampuan pemecahan masalah siswa secara klasikal dapat diketahui dengan menggunakan uji proporsi satu pihak kanan. Hipotesisnya sebagai berikut: , artinya proporsi siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal kurang dari atau sama dengan ; , artinya proporsi siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih dari . Untuk pengujian ini digunakan statistik yang rumusnya sebagai berikut Sudjana, 2005: 233: : banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen; dan : banyak siswa pada kelas eksperimen. Kriteria yaitu tolak jika dimana didapat dari daftar distribusi normal baku dengan peluang . Untuk hipotesis diterima. Sudjana, 2005: 235

3.6.2.4 Uji Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen II

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH.

0 2 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

0 0 13