Persamaan Perlakuan pada Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen

99 banyak faktor yang tidak dapat dimungkinkan kemunculannya. Faktor-faktor itulah yang seringkali diabaikan oleh peneliti.

4.2.6 Persamaan Perlakuan pada Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen

II Pada pelaksanaannya, pembelajaran di kedua kelas eksperimen ini mempunyai persamaan yaitu terletak pada penggunaan pemodelan matematika dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Adapun langkah-langkah pemodelan matematika dalam menyelesaikan soal, yaitu: 1 menentukan besaran, 2 menentukan lambang besaran, 3 menentukan hukum yang berperan pada masalah, 4 menentukan model matematika, 5 menentukan solusi model, dan 6 menginterpretasikan solusi model yang merupakan solusi masalah Chotim, 2009. Dalam penelitian ini, peneliti meringkas langkah-langkah pemodelan itu menjadi 4 tahapan, yaitu 1 identifikasi besaran yang terlibat dan pemberian lambang, 2 ilustrasi masalah, 3 mencari solusi masalah, dan 4 menuliskan simpulan. Pada tahapan yang pertama yaitu identifikasi besaran yang terlibat dan pemberian lambang. Siswa menuliskan besaran apa saja yang terdapat pada permasalahan yang ditanyakan, menuliskan langkah-langkah menentukan sudut, dan menuliskan lambang-lambang yang digunakan dalam penentuan sudut pada bangun ruang tersebut. Tahap yang kedua adalah ilustrasi masalah. Pada tahap ini, siswa menggambar bangun ruang dan sudut yang ditanyakan dengan menggunakan langkah-langkah penentuan sudut yang sudah dituliskan pada tahap pertama. Pada umumnya, siswa melaksanakan dua tahapan diatas secara 100 bersamaan. Siswa merasa lebih mudah dalam mengerjakan soal apabila setelah menuliskan satu langkah penentuan sudut, siswa langsung menggambarkan langkah tersebut. Akan tetapi terdapat beberapa siswa yang tidak menuliskan langkah-langkah dalam menentukan sudut, walaupun siswa tersebut menggambar sudut yang ditanyakan dengan benar. Tahap yang ketiga adalah mencari solusi. Setelah siswa mendefinisikan sudut yang ditanyakan dalam soal, siswa harus menghitung besar sudut tersebut. Dalam tahapan ini, siswa akan membuat model matematika, melakukan perhitungan matematika untuk mendapatkan solusi dari model matematika menggunakan hukum yang berperan pada masalahsoal tersebut. Tahapan yang terakhir adalah penulisan simpulan. Siswa menuliskan simpulan yang diperoleh dari tahapan ketiga yaitu menuliskan besar sudut yang ditanyakan. Pada umumnya, siswa sudah bisa menuliskan simpulan dari penyelesaian pemecahan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa menuliskan simpulan dalam setiap penyelesaian soal-soal matematika. Pemodelan matematika yang diterapkan pada kedua kelas eksperimen tersebut bertujuan agar pola pikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah menjadi lebih terstruktur. Siswa dilatih untuk tidak hanya menghafalkan rumus tetapi siswa secara tidak langsung diarahkan untuk belajar membangun pengetahuannya sendiri dalam mendapatkan solusi masalah. Pada penelitian ini, pemodelan matematika mendapat respon positif dari sebagian besar siswa. Siswa menjadi lebih antusias dalam mengerjakan soal. Pada saat menyelesaikan soal sesuai dengan langkah-langkah pemodelan matematika 101 tersebut, siswa merasa dibimbing dan diarahkan dengan alur logika yang runtut menuju pada solusi masalah dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan algoritma yang biasanya digunakan oleh siswa.

4.2.7 Keterbatasan pada Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH.

0 2 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

0 0 13