59
yang besarnya berkisar . Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang
diperoleh maka berarti semakin mudah soal tersebut. Arifin, 2012: 134 Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian, digunakan langkah-
langkah sebagai berikut Arifin, 2012: 135: a
Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir dengan rumus:
b Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
c Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria sebagai berikut:
adalah soal tergolong sukar, adalah soal tergolong sedang, dan
adalah soal tergolong mudah, d
Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan kooefisien tingkat kesukaran no b dengan kriteria no c.
3.5.2.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dengan siswa yang
tidak kurang belum menguasai materi yang ditanyakan. Indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal,
maka semakin baik soal itu. Jika daya pembeda negatif berarti lebih banyak kelompok bawah yang menjawab soal benar dibanding dengan kelompok atas. Jika
60
daya pembeda bernilai nol, maka butir tersebut tidak mampu membedakan kemampuan siswa. Arifin, 2012: 133
Untuk menguji daya pembeda ini, terdapat beberapa langkah sebagai berikut Arifin, 2012: 133:
a Menghitung jumlah skor total tiap siswa;
b Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil;
c Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah siswa banyak
di atas 30 dapat ditetapkan 27; d
Menghitung rata-rata skor tiap butir soal untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah;
e Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
f Membandingkan daya pembeda dengan ketentuan sebagai berikut:
ke bawah : kurang baik, sehingga soal tidak dipakai dibuang; : cukup, sehingga soal perlu perbaikan;
: baik, sehingga soal diterima tetapi perlu diperbaiki; ke atas
: sangat baik, sehingga soal diterima.
3.5.2.5 Signifikansi Daya Pembeda
Teknik yang digunakan untuk menghitung signifikansi daya pembeda soal bentuk uraian adalah menghitung perbedaan dua rata-rata, yaitu antara rata-rata
dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap soal. Rumus yang digunakan adalah Arifin, 2012: 278:
61
Keterangan: : rata-rata kelompok atas;
: rata-rata kelompok bawah; : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas;
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah; dan :
baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Dengan
dan , jika
maka daya pembeda soal signifikan.
3.5.3 Hasil Analisis Instrumen