Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Kesamaan Rata-rata

74 Tabel 4.1 Data Awal Kelas Banyaknya Siswa Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Eksperimen I 36 Eksperimen II 94 32

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data awal dikenakan pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan dijadikan penentu metode statistika yang akan digunakan selanjutnya, yaitu apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Uji normalitas data awal kelas eksperimen menggunakan distribusi Chi Kuadrat. 4.1.1.1.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen I Berdasarkan perhitungan diperoleh . Sedangkan dengan dan , diperoleh . Karena maka diterima, artinya data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. 4.1.1.1.2 Uji Normalitas Kelas Eksperimen II Berdasarkan perhitungan diperoleh . Sedangkan dengan dan , diperoleh . Karena maka diterima, artinya data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. 75

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kehomogenan varians dari kedua kelas eksperiman yaitu apakah sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama homogen atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Uji Bartlett. Berdasarkan perhitungan diperoleh Sedangkan dengan dan , diperoleh . Karena maka diterima, artinya sampel berasal dari kondisi yang homogensama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II mempunyai kondisi awal yang sama yaitu ada atau tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Setelah dilakukan perhitungan uji kesamaan rata-rata data awal, diperoleh . Berdasarkan kriteria uji dua pihak, untuk taraf signifikansi dan diperoleh nilai . Jelas . Jadi diterima, artinya tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal yang signifikan antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Jadi dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II mempunyai kondisi awal yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. 76

4.1.2 Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH.

0 2 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

0 0 13