langsung sebagai bentuk pengontrolan diri. Hal ini ditunjukan melalui kecenderungan tingkah dan pembawaan diri siswa ketika belajar. Berikut
dokumen fokus belajar siswa SD :
Gambar 4.5. Foto fokus belajar siswa SD kelas IV ketika belajar dengan video
Konsep magnet bukan hal baru bagi siswa karena telah dipelajari sebelumnya disekolah, namun dengan adanya media pembelajaran yang
menarik bagi siswa dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar. Peran guru tidak hanya sebagai fasilitator yang memberikan peneguhan
pemahaman semata namun juga sebagai fasilitator yang menuntun mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam mengingat siswa SD
masih memiliki wawasan yang terbatas. Dapat dikatakan juga guru sebagai pengajar yang mendominasi dalam perubahan pemahaman siswa
SD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tanggapan siswa mengenai video magnet dalam pembelajaran
Hasil wawancara tertulis terdapat dalam lampiran dari siswa menyatakan bahwa pembelajaran video yang dibuat peneliti sudah baik.
Siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan belajar. Menurut siswa dengan adanya pembelajaran dengan media video, mereka lebih
semangat dalam belajar karena merupakan pengalaman baru yang mereka dapat sehingga mereka tidak merasa jenuh belajar materi magnet.
Selain itu mereka juga lebih paham mengenai materi yang disampaikan karena bisa menerapkan dan mempraktekkan percobaan secara langsung
serta dapat mengulang kembali tayangan video pada materi yang masih belum dipahami.
Hal tersebut terlihat juga dari pencapaian nilai hasil belajar siswa dimana materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik terbukti
dengan dapat teraplikasikannya materi ke dalam pemecahan masalah. Siswa dapat dengan mudah menyerap materi magnet serta melakukan
percobaan sifat – sifat dan cara pembuatan magnet baik secara mandiri
maupun dalam kelompok. Disamping itu, pembelajaran dengan media video mengurangi efek jenuh belajar pada siswa serta mengurangi rasa
lelah belajar karena setiap hari siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dengan metode dan media belajar yang monoton.
D. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1.
Sedikit sulit untuk mengumpulkan siswa SD kelas IV karena kegiatan penelitian tidak dalam ruang lingkup sekolah. Oleh karena itu, upaya
dalam mendapatkan data yang lebih baik menjadi sangat terbatas. 2.
Pada awal pembelajaran sedikit sulit mengkondisi siswa SD untuk bekerjasama dan fokus dalam proses belajar sehingga sedikit berakibat
terhadap hasil yang diperoleh. 3.
Kebutuhan belajar siswa dalam penelitian ini dirasa masih kurang, dan peneliti hanya menggunakan LKS sederhana sebagai pendukung aktivitas
belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil mengembangkan dan menggunakan video sebagai fasilitas dalam memperkuat pemahaman konsep pokok bahasan
magnet. Video yang dikembangkan layak digunakan untuk mempelajari magnet setelah melalui tahap validasi oleh ahli. Setelah selesai tahap validasi
maka dilakukan revisi dan uji coba kepada mahasiswa. Setelah itu video diimplementasikan kepada siswamenunjukkan bahwa:
1. Pemanfaatan videobaik digunakan dalam pembelajaran pada konsep
magnet pada jenjang SD. Hal ini terlihat dari hasil pre – test dan post -
test yang menunjukan adanya peningkatan yaitu nilai rata – ratapost – tes
lebih besar dari nilai rata – ratapre – test.
2. Pemanfaatan videomendorong siswa aktif belajar. Hal ini diukur melalui
pengamatan yang dinilai dengan beberapa aspek, terbukti dengan hasil deskripsi rata
– rata keaktifan siswa diatas 50. 3.
Tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan magnet adalah siswa merasa video dalam penelitian ini baik
digunakan dalam pembelajaran magnet. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
Agar penelitian berikutnya lebih baik, maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu:
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mempersiapkan software yang akan
digunakan dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi masalah yang dapat menghambat kelancaran pembuatan video.
b. Meskipun pembelajaran dengan bantuan video mendorong keaktifan
siswa dalam belajar yang nantinya berimplikasi terhadap hasil belajar siswa, diperlukan juga teknik yang menarik dalam menyajikan materi
yang dapat dilengkapi dengan percobaan – percobaan sederhana agar
lebih menumbuhkan antusiasme siswa dalam belajar. c.
Dalam penggunaan video pembelajaran diperlukan pula kegiatan instruksi sebagai bentuk dorongan kepada siswa untuk belajar.
Contohnya dengan menghadirkan LKS dalam pembelajaran, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang maksimal.
d. Video yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran
magnet di sekolah pada jenjang SD, dengan syarat fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran ini tersedia.