Penggunaan Video Pembelajaran Magnet

Tabel 3.4. Format skor pre – test dan post– test siswa SD kelas IV setiap butir soal Nama Skor untuk Setiap Soal Total Siswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor Untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengetahui sejauh mana manfaat penggunaanvideodalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tentang magnet pada siswa SDkelas IV, maka manfaat penggunaan video dapat dilihat melalui perubahan pemahaman siswa pada konsep pembelajaran magnet. Sedangkan perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan mendiskripsikan jawaban siswa per butir soal yang kemudian diberi skor. Hasil skor pre – test dan post – testsiswa kemudian dihitung nilainya dan dicari persentase kenaikannya. Adapun penghitungan nilai akhir pre – test dan post – test siswa untuk setiap soal dapat dihitung menggunakan pedoman sebagai berikut: Nilai = Skor yang Diperoleh Skor Total x 100 Kemudian dicantumkan ke dalam tabel: Tabel 3.5. Format kenaikanpre – test dan post – test siswa SD kelas IV Nama Siswa Nilai Persentase Kenaikan Pre – test Post – test Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang diperoleh kemudian di analisis. Analisis pemahaman diadopsi dari Arikunto2003 dengan interval skor yang dapat dilihat sebagai berikut: - Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 40 - Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0 - Penilaian menggunakan 5 lima kategori yaitu “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”. - Range = 40 - 0 = 40 - Pembagian interval Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 40 : 5 = 8 Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6. Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor Interval skor Tingkat pemahaman 33 – 40 Sangat Tinggi 25 – 32 Tinggi 17 – 24 Cukup 9 – 16 Rendah ≤ 8 Sangat Rendah Selanjutnya total skor dari pre – test dan post – test diberi keterangan tingkat pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel diatas. Contoh tabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7. Format tingkat pemahaman siswa Nama Siswa Pre – test Tingkat pemahaman Post – test Tingkat pemahaman Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa ketika belajar dengan media pembelajaran video, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan pada masing – masing siswa kemudian dianalisis pada tabel seperti di bawah ini : Tabel 3.8. Formatpenilaian keaktifan siswa No Aspek Keaktifan yang Diamati Nama Siswa A B C Dst... Jumlah Rata – rata Presentase Berdasarkan hasil analisis dari tabel 3.8 dapat terlihat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dengan menggunakan video pembelajaran, sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan video yang digunakan sudah dapat membuat siswa aktif atau belum. Aspek keaktifan yang telah diamati diskor kemudian dianalisis dengan rumus : Presentase Keaktifan = Skor yang Diperoleh Skor Total x 100

2. Tanggapan Siswa Mengenai Video Magnet dalam Pembelajaran

Untuk mengetahui pendapat siswa mengenai video pembelajaran yang dibuat peneliti, maka dapat dilihat dari hasil wawancara siswa yang kemudian dideskripsikan melalui uraian singkat. Peneliti hanya memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijawab siswa kemudian menyimpulkan bagaimana perasaan siswa ketika belajar dengan video pembelajaran 41

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahapan, antara lain pembuatan video magnet, uji coba instrumen, serta pengambilan data dan evaluasi.

1. Pembuatan Video Magnet

Awal November 2014 peneliti mulai menganalisis materi serta menyusun konsep materi magnet, mengingat fokus penelitian adalah siswa SD maka konsep tersebut disesuaikan dengan porsi materi siswa jenjang SD. Minggu ke 2 bulan November 2014, peneliti mencari berbagai sumber sebagai panduan dalam menyusun konsep magnet yang akan diulas di dalam video baik dari media literatur maupun melalui bimbingan dari dosen pembimbing. Pada minggu ke 2 bulan Desember 2014 peneliti mulai membuat skenario video untuk mengatur setting pengambilan gambar, perekam video, alur cerita, narasi yang diucapkan oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh narator sebagai panduan membuat video agar pesan dapat sampai kepada sasaran belajar dengan baik. Setelah skenario tersusun, pada minggu ke 4 bulan Januari 2015 peneliti melakukan uji coba alat dan bahan yang dipergunakan untuk menjelaskan konsep materi magnet. Uji coba alat dan bahan dilakukan sebanyak 4 kali sampai akhirnya digunakanlah beberapa magnet batang, lingkaran, kompas, dan U, penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pensil, benang, silet, air, mangkok kecil, mainan bermagnet, baterai, paku, dan kawat email. Setelah alat dan bahan yang diperlukan siap, pada minggu ke 4 Januari 2015 peneliti mulai mengambil gambar mengenai sifat – sifat magnet dan pembuatan magnet dengan dialiri arus melalui percobaan sederhana dan takevideo untuk narasi pembuka maupun penjelasan konsep magnet. Pengambilan gambar dan takevideo dilaksanakan di lab kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah semua item terkumpul, dilanjutkan dengan proses edittingvideo secara utuh sesuai skenario video magnet. Dengan menggunakan adobe premiere 8, dilakukan pemotongan dan penggabungan semua item kemudian menambahkan title untuk membubuhkan sedikit teks mengenai konsep magnet yang termasuk dalam skenario. Proses selanjutnya, adalah menggabungkan media dalam satu sequence yang kemudian di export kedalam bentuk video berformat “.mp4” sehingga file mentah yang telah melewati proses edittingdapat diputar pada media komputer. Untuk menguji kesiapan video, terlebih dahulu dilakukan uji coba dengan menggunakan “media player clasic” sehingga diperoleh hasil yang diharapkan. Pada penelitian ini media digunakan sebagai fasilitas pendukung tercapainya tujuan pembelajaran yakni dengan merancang dan mengembangkan video pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa baik dari segi materi maupun intelegensi. Materi video dirancang sesuai materi dasar pada pokok bahasan magnet, kemudian dikembangkan lagi tingkat kesulitannya sehingga pemikiran siswa dapat terasah seiring bertambahnya informasi yang diberikan. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk melatih daya tangkap siswa ditilik dari materi yang paling sederhana mengingat subyek penelitian yang diteliti adalah siswa SD, sehingga dengan demikian penting bagi peneliti menentukan konsep – konsep yang tepat digunakan dalam media tersebut. Adapun isi materi bahasan magnet yang tertuang dalam video tersebut, antara lain : a. Pengertiandefinisi magnet. b. Contoh – contoh magnet yang terdapat dalam kehidupan sehari – hari. c. Sifat – sifat magnet, meliputi : magnet dapat menembus benda, magnet memiliki dua kutub, kutubyang saling tolak – menolak dan tarik – menarik, serta daya magnet yang dapat menembus benda. d. Cara pembuatan magnet secara sederhana dengan dialiri arus listrik. e. Contoh pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari – hari.

2. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret 2015 di Yogyakarta, dengan sasaran uji pada mahasiswa non pendidikan fisika yaitu pada mahasiswa Teknik Informatika, Akutansi, dan Pendidikan Bahasa Indonesia.