Keaktifan Belajar DASAR TEORI

c b a unsur tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut Nana Sudjana, 1992:2 : Tujuan Instruksional Gambar 2.1. Hubungan tiga unsur dalam proses belajar – mengajar Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman belajar, garis b menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, dan garis c menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar. Berdasarkan bagan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis c, yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan – tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil – hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya proses belajar – mengajar. Sedangkan garis b merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana 1992:3 adalah proses pemberian nilai terhadap hasil – hasil belajar yang dicapai siswa dengan Pengalaman belajar proses belajar – Hasil belajar kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Dalam proses pembelajaran, pada umumnya ranah kognitiflah yang cenderung dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Maka dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan adalah ranah kognitif berupa nilai tes. Penggolongan ranah kognitif menurut Bloom dalam Dimyati 2006:202, terbagi dalam enam tingkatan, antara lain : 1. Pengetahuan knowledge Merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip – prinsip dalam bentuk seperti mempelajari. 2. Pemahaman comprehension Merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahamimengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya. 3. Penerapan aplication Merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret danatau situasi baru. 4. Analisis analysis Merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian – bagian yang menjadi unsur pokok. 5. Sintesis synthesis Merupakan kemampuan menggabungkan unsur – unsur pokok ke dalam struktur yang baru. 6. Evaluasi evaluation Merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud dan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian mengenai beberapa tingkatan dalam ranah kognitif di atas, maka dalam penelitian ini soal – soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibuat mengacu keenam tingkatan tersebut dalam ranah kognitif.

F. Pokok Bahasan Magnet

1. Pengertian Magnet

Magnet adalah suatu benda yang memiliki sifat dapat menarik partikel besilogam yang ada disekitarnya KBBI, 1988:542. Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya. Berdasarkan asalnya, magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu magnet alam dan magnet buatan. a. Magnet alam adalah magnet magnet yang ditemukan di alam dan terbentuk secara alami.