juga bahwa stimulasi perifer dari presinaptik reseptor α
2
dapat menyebabkan pengurangan aktifitas saraf simpatis. Pengurangan aktifitas saraf simpatis
bersamaan dengan peningkatan aktifitas saraf parasimpatis, dapat menurunkan denyut jantung, curah jantung, dan tahanan perifer. Klonidin sering digunakan
untuk terapi hipertensi berat Saseen dan Carter, 2005.
C. Obat Non Antihipertensi 1. Obat Antihiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai dengan meningginya kadar kolesterol
darah hiperkolesterolemia, trigliserida hipertrigliseridemia atau kombinasi keduanya. Antihiperlipidemia adalah obat yang digunakan unutk menurunkan
kadar lipid plasma Menurunkan kadar lipid plasma dapat menurunkan resiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan
pembuluh darah dan hilangnya elastisitas arteri. Sebagai contoh obat golongan ini adalah golongan fibrat dan statin Setiawati dan Bustami, 1995.
Fibrat adalah suatu derivat asam isobutirat yang diubah oleh esterase serum menjadi asam klofibrat. Mekanisme kerja obat ini dapat merangsang enzim
lipoprotein lipase LPL sehingga bersihan Very Low Density Lipoprotein VLDL meningkat. Kadar High Low Density HDL meningkat secara tidak
langsung akibat menurunnya kadar trigliserida VLDL. Senyawa HDL memiliki kemampuan untuk mengambil kolesterol yang tertimbun dalam pembuluh darah.
Selain itu karena menghambat sintesa kolesterol dalam hati dan merangsang sekresi kolesterol ke dalam empedu dan feses, obat ini juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dalam jaringan Setiawati dan Bustami, 1995. Statin bekerja dengan menghambat secara kompetatif enzim HMG CoA reduktase yaitu enzim
untuk sintesis kolesterol Anonim, 2000.
2. Obat Antiangina
Angina atau nyeri disebabkan oleh timbunan metabolit di dalam otot jantung. Angina pektoris merupakan penyakit nyeri dada hebat yang terjadi akibat
aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Pemberian obat antiangina bertujuan untuk mengatasi dan mencegah
serangan angina pektoris dan mencegah serangan angina jangka panjang. Contoh obat antiangina seperti nitrat Setiawati dan Bustami, 1995.
Nitrat merupakan obat yang dapat mengobati serangan angina dengan cara mendilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Dilatasi vena menyebabkan
penurunan aliran balik ke jantung sehingga tekanan darah diastolik akan menurun. Tekanan diastolik yang menurun akan menyebabkan pula penurunan resistensi
perifer sehingga menyebabkan tekanan sistolik menurun Setiawati dan Bustami, 1995.
3. Obat Analgesik
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri sedang sampai berat. Penggunaan
berulang dapat menyebabkan ketergantungan dan toleransi. Sebagai contoh obat yang termasuk dalam golongan analgesik opioid adalah morfin, kodein,
dekstromoramid. Pada umumnya obat yang termasuk dalam golongan non opioid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI