kadar kolesterol dalam jaringan Setiawati dan Bustami, 1995. Statin bekerja dengan menghambat secara kompetatif enzim HMG CoA reduktase yaitu enzim
untuk sintesis kolesterol Anonim, 2000.
2. Obat Antiangina
Angina atau nyeri disebabkan oleh timbunan metabolit di dalam otot jantung. Angina pektoris merupakan penyakit nyeri dada hebat yang terjadi akibat
aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Pemberian obat antiangina bertujuan untuk mengatasi dan mencegah
serangan angina pektoris dan mencegah serangan angina jangka panjang. Contoh obat antiangina seperti nitrat Setiawati dan Bustami, 1995.
Nitrat merupakan obat yang dapat mengobati serangan angina dengan cara mendilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Dilatasi vena menyebabkan
penurunan aliran balik ke jantung sehingga tekanan darah diastolik akan menurun. Tekanan diastolik yang menurun akan menyebabkan pula penurunan resistensi
perifer sehingga menyebabkan tekanan sistolik menurun Setiawati dan Bustami, 1995.
3. Obat Analgesik
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri sedang sampai berat. Penggunaan
berulang dapat menyebabkan ketergantungan dan toleransi. Sebagai contoh obat yang termasuk dalam golongan analgesik opioid adalah morfin, kodein,
dekstromoramid. Pada umumnya obat yang termasuk dalam golongan non opioid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak menimbulkan banyak efek samping. Nalokson merupakan contoh obat dari golongan non opioid Anonim, 2000.
4. Obat Gout
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh atritis akut berulang karena endapan monosodium urat di persendian dan tulang rawan. Pengobatan
gout bertujuan untuk meredakan dan mencegah serangan gout berulang. Serangan gout akut dapat diobati dengan Anti Inflamasi Non Steroid AINS seperti
sulindak, diklofenak indometasin, kolkisin. Untuk pengobatan gout jangka panjang dapat digunakan alupurinol, probenesid Setiawati dan Bustami, 1995.
D. Pengobatan Rasional
Penggunaan obat dikatakan rasional bila pasien menerima obat-obat yang sesuai kebutuhan klinik dan dalam dosis yang tepat. Adapun kriteria-kriteria
penggunaan obat yang rasional adalah sebagai berikut: 1. obat tepat yaitu mempertimbangkan kemanjuran, keamanan dan ekonomis
bagi pasien. 2. indikasi tepat yaitu alasan penulisan resep didasarkan pada pertimbangan
medis yang baik. 3. cara penggunaan obat tepat mencakup besarnya dosis, cara pemberian,
frekuensi pemberian, dan lama pemberian. 4. pemberian obat disertai dengan penjelasan yang tepat kepada pasien atau
keluarganya Siregar, 2005. Penggunaan obat dikatakan tidak tepat jika resiko yang mungkin terjadi
tidak seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari tindakan memberikan suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI