BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi 1. Definisi
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih dan diukur lebih dari satu kali
kesempatan Chobanian, Bakris, Black, Cushman, Green, and Joseph, 2003. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure JNC VII mengklasifikasikan tekanan darah untuk usia 18 tahun ke atas menjadi empat kelompok yaitu tekanan darah normal, prehipertensi,
hipertensi tingkat 1, dan hipertensi tingkat 2. Pasien yang tekanan darahnya berada dalam kategori prehipertensi memiliki risiko dua kali lebih besar untuk
terkena hipertensi dibanding dengan orang yang tekanan darahnya lebih rendah
Chobanian, et al., 2003. Tabel I. Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Pasien 18 Tahun Menurut
Joint National Committee VII Chobanian, et al., 2003
Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik mmHg
Tekanan Darah Diastolik mmHg
Normal 120
80 Prehipertensi
120-139 80-89
Hipertensi tingkat 1 140-159
90-99 Hipertensi tingkat 2
≥160 ≥100
2. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi hipertensi essensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi essensial atau primer adalah hipertensi yang
tidak jelas penyebabnya, biasanya disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Bukti epidemiologis menunjuk pada faktor genetik dan pola gaya hidup yang
diduga sebagai penyebab terjadinya hipertensi essensial William, 2001. Hipertensi dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Meskipun demikian
munculnya hipertensi lebih berhubungan dengan pola hidup bukan keturunan. Pola hidup antara lain stres, asupan garam, dan alkohol Clarke and Hebron,
1999.
Berbeda dari hipertensi essensial, hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya. Penyebabnya adalah pengunaan obat yang dapat meningkatkan
tekanan darah, sebagai contoh kortikosteroid, sibutramin, eritropoetin. Penyebab lain adalah penyakit penyerta seperti ginjal, endokrin Chobanian, et al., 2003.
3. Patofisiologi
Tekanan darah adalah hasil dari curah jantung dan resistensi perifer yang dapat dirumuskan: Tekanan Darah = Curah Jantung x Total Resistensi Perifer.
Jika curah jantung mengalami kenaikan dan resistensi pembuluh darah perifer normal maka tekanan darah akan meningkat. Resistensi perifer dipengaruhi oleh
viskositas darah, diameter pembuluh darah. Viskositas darah yang semakin meningkat membutuhkan tekanan darah yang semakin tinggi pula agar darah
dapat mengalir melalui pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi diperlukan untuk mendorong darah melalui pembuluh darah yang mengalami penyempitan
Setiawati dan Bustami, 1995. Pengaturan tekanan darah dikontrol oleh saraf simpatis. Baroreseptor
perifer yang mendeteksi adanya perubahan mengirim pesan ke pusat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI