Manifestasi Klinis Hipertensi 1. Definisi
Terapi non farmakologis dilakukan dengan modifikasi pola hidup yang berguna untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Modifikasi
pola hidup terbukti dapat menurunkan tekanan darah, menambah efektifitas penggunaan obat antihipertensi, dan menurunkan resiko kardiovaskuler.
Modifikasi utama pola hidup yang dapat menurunkan tekanan darah antara lain penurunan berat badan pada kasus obesitas, pengurangan asupan kalium, asupan
natrium, dan kalsium, melakukan kegiatan fisik seperti olahraga ringan, dan mengurangi konsumsi alkohol Chobanian, et al., 2003.
Tabel II. Modifikasi Pola Hidup dalam Penatalaksanaan Hipertensi Menurut JNC VII Chobanian,
et al., 2003 Modifikasi Rekomendasi
Perkiraan penurunan tekanan
darah mmHg
Penurunan berat badan
Menjaga berat badan normal Body Mass Index 18,5-24,9 kgm
2
5-20 per 10 Kg penurunan berat
badan Pola makan
Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah kadar
lemak 8-14
Kurangi asupan natrium
Kurangi asupan natrium 2,4 gram perhari
2-8 Aktivitas fisik
Olahraga teratur seperti aerobik ringan minimal 30 menit per hari
4-9
Kurangi alkohol Membatasi konsumsi alkohol, pada
pria tidak lebih dari 30 ml etanol per hari dan pada wanita tidak lebih dari
15 etanol ml per hari 2-4
Terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat-obat antihipertensi secara rasional. Biasanya pemilihan obat antihipertensi terwujud dalam resep
dokter. Peresepan yang rasional meliputi tepat dosis, tepat pasien, tepat penderita, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tepat penderita, tepat cara pemberian, tepat jumlah atau frekuensi serta lama pemberian, tepat secara ekonomis, tepat pemberian informasi, tepat monitoring
efek samping obat. Proses terapi hipertensi membutuhkan waktu yang panjang dan biasanya pengobatan hipertensi berlangsung seumur hidup. Untuk itu,
dibutuhkan strategi terapi yang tepat dan rasional Prastowo,1995. Pengobatan dengan antihipertensi harus dimulai dengan dosis yang
terendah obat tersebut yang masih efektif menurunkan tekanan darah. Dosis dinaikkan bila efek terapeutik yang sesuai belum tercapai. Kombinasi dengan obat
antihipertensi lain diberikan bila tekanan darah masih tetap belum terkendali. Ganti obat antihipertensi dengan golongan lain bila tidak ada respon atau tidak
ditoleransi oleh pasien Rahardjo, 2001.
Tabel III. Panduan Pemberian Obat Antihipertensi pada Pasien dengan Indikasi Penyulit Menurut JNC VII Chobanian
et al, 2003 Antihipertensi yang direkomendasikan
Indikasi Penyulit
Diuretika ACE
Inhibitor Beta-bloker
Antagonis reseptor
angiotensin II Antagonis
Ca Antagonis
aldosteron
Gagal jantung
√ √
√ √ -
√
Infark miokard
- √
√ - -
√
Penyakit koroner
√ √
√ - √ -
Diabetes melitus
√ √
√ √
√ -
Ginjal kronik
- √ - √ - -
Stroke
√ √ - - - -