transparan karena lansia seringkali mengenal obat dari bentuk dan warna. Kemasan harus memberikan petunjuk yang jelas Martono, 2004.
E. Geriatri
Menurut data dari USA-Bureau of the Sensus tahun 2000 jumlah lanjut usia sebesar 7,28 dari jumlah populasi dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah
lanjut usia di Indonesia akan meningkat sebesar 11,34. Selain itu pada tahun 2025 Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan lansia terbesar didunia.
Menua adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dengan mempertahankan
struktur fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap penyakit Martono, 2004.
Faktor fisiologik dapat mempengaruhi kesehatan lansia. Semakin lanjut usia seseorang maka kemungkinan terjadinya penurunan fungsional anatomi akan
semakin besar. Penurunan fungsional anatomi organ-organ tersebut menyebabkan lebih mudah timbulnya penyakit pada organ tersebut. Selain itu faktor psikologi
juga dapat mempengaruhi kesehatan lansia. Masalah psikologi yang dialami oleh golongan lansia adalah mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua
yang terjadi seperti kemunduran badaniah. Dengan bertambahnya umur kecepatan bergerak dan daya berpikir akan menurun sehingga golongan ini seringkali
dianggap terlalu lamban. Selain itu pada wanita lansia faktor psikologik terjadi pada masa menopouse Martono, 2004.
Banyak obat yang diresepkan untuk pasien lanjut usia akan menimbulkan banyaknya masalah termasuk polifarmasi, peresepan yang tidak tepat dan juga
kepatuhan. Polifarmasi merupakan problem utama dalam kelompok pasien ini. Semakin banyak jumlah obat yang diterima pasien maka makin besar pula resiko
efek samping obat, interaksi obat dan interaksi obat-penyakit. Pemakaian obat pada lansia didasarkan pada perubahan farmakokinetik serta farmakodinamik,
karena hal tersebut akan berkaitan dengan perubahan fisiologik pada organ dan sistem tubuh yang mempengaruhi respon tubuh terhadap obat Sumartono, 2003.
1. Farmakokinetika lansia Obat harus berada pada tempat kerjanya dengan konsentrasi yang tepat
untuk mencapai efek terapeutik yang diharapkan. Perubahan-perubahan farmakokinetik pada pasien lanjut usia memiliki peranan penting dalam
bioavailbilitas obat tersebut Prest, 2003. Perubahan farmakokinetik yang dialami orang lanjut usia antara lain
terjadi pada mekanisme absorpsi. Bertambahnya usia kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan kecepatan sejumlah obat yang diabsorsi. Absorbsi obat
di lambung dan di usus secara keseluruhan tidak mengalami perubahan yang berarti. Penurunan aliran darah dan motilitas usus tidak mengurang jumlah obat
yang diabsorbsi. Tetapi bila obat yang diabsorbsi mengalami metabolisme lintas maka obat yang masuk ke sirkulasi darah akan semakin kecil Martono, 2004.
Dengan bertambahnya usia, faktor-faktor yang menentukan distribusi obat termasuk komposisi tubuh, ikatan plasma, dan aliran organ akan mengalami
perubahan. Pada usia lanjut komposisi tubuh total air dalam tubuh akan menurun sehingga menyebabkan penurunan volume distribusi obat yang larut air.
Akibatnya konsentrasi obat dalam plasma akan meningkat. Jumlah albumin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI